Senin, 01 April 2013

Yamaha Tebar Ancaman di Seri Perdana Kejurnas Supersport

Rookie Yamaha Tebar Ancaman di Seri Perdana Kejurnas Supersport


Tim Indoprom
Tim Indoprom
SENTUL-Kuartet pembalap Yamaha yang menjadi rookie di Kejuaraan Nasional Supersport 600 cc menebar ancaman. Setelah ditinggalkan Doni Tata dan Rafid Topan ke Moto2, pembalap-pembalap muda Yamaha – M.Zaki (17 tahun), Imanuel Pratna (16 tahun), Tamy Pratama (18 tahun) dan Reynaldo C Ratukore (25 tahun) – jadi tulang punggung generasi teranyar di ajang ini bersama seniornya Sudarmono.
Di seri pertama Kejurnas Supersport 600 cc, Minggu (31 Maret), barisan rookie Yamaha minus Zaki yang absen karena sakit, menjabani aspal Sentul International Circuit. Imanuel Pratna paling bersinar meraih hasil terbaik di peringkat empat klasemen sementara. Pembalap yang musim lalu turun di Kejurnas 250 cc itu, meraup total poin 26 hasil finis ketiga di race 1 dan keenam di race 2. Disusul Rey Ratukore di urutan 5, Tamy nomor 9 dan Sudarmono 10.
Hasil yang diraih trio rookie Yamaha ini cukup memuaskan di tengah kepungan pembalap-pembalap kawakan kompetitor. Sedangkan Sudarmono yang sudah berpengalaman, terhadang jatuh di race 1 sehingga nihil poin. Dia memperbaikinya dengan posisi keempat di race 2. “Di seri ini fisik saya drop karena selang sehari dari Qatar langsung latihan hari Rabu. Masalah juga ada pada suspensi depan karena chattering (bergetar) saat masuk tikungan,” cetus Imanuel yang tahun ini sudah ikut dua seri Losail Asian Road Racing Series di Qatar.
Sedangkan Tamy mengakui masih beradaptasi di musim perdananya. “Masih adaptasi, cari feel naik motornya. Di supersport pastinya motor lebih cepat daripada kelas underbone. Fisik tidak ada masalah,” ucap Tamy.
Manajer Motorsport Yamaha, Supriyanto, mengatakan Yamaha optimis mempertahankan gelar yang tahun lalu diraih Doni Tata. “Target kami mempertahankan gelar. Kami cukup optimis dengan generasi baru muda usia Yamaha, tidak hanya pengalaman yang mereka dapatkan tapi berharap prestasi mengkilap musim ini,” papar Supriyanto.

Hasil seri pertama Kejurnas Supersport 600 cc :

1.    H.A.Yudhistira (Kawasaki KYT Manual Tech) poin 45
2.   M.Fadli (Kawasaki Manual Tech) poin 34
3.   Shu Sato (JBR-M Synergyforce Trick Star) poin 31
4.   Imanuel Pratna (Yamaha Indoprom) 26 poin
5.   Reynaldo C Ratukore (Yamaha Yamalube Nissin SMF KYT TJM) poin 17
9.    Tamy Pratama (Yamaha Indoprom) poin 14
10. Sudarmomno (Yamaha Yamalube DS Moto) poin 13

The Doctor-nya Yamaha Indonesia

Sudarmono, The Doctor-nya Yamaha Indonesia

SUdarmonoSemua penggemar balap tahu bagaimana seorang Valentino Rossi yang dijuluki sebagai The Doctor tidak hanya handal di atas motor. Selain seorang juara dunia Moto GP, ia juga piawai sebagai seorang rider-developer. Ia pandai menganalisa settingan motor yang dipakainya, sehingga dapat bekerja sama dengan tim mekanik dan memberikan input-input teknis yang berguna. Istimewa tentu saja, karena tidak semua pebalap bisa melakukan ini. Nah, siapa sangka di Indonesia kita juga punya rider developer semacam Rossi.
Pebalap Indonesia yang kami maksud adalah Sudarmono alias Momon. Pebalap dengan jam terbang lumayan panjang ini memegang peranan penting dalam research and development Jupiter Z1 Racing yang yang dilakukan Yamaha Indonesia bersama Yamaha Motor Company Jepang. Momon adalah pebalap pertama yang melakukan tes terhadap Jupiter Z1 Racing, tidak tanggung-tanggung, tes tersebut dilakukan di Jepang bersama para insinyur negeri sakura.
Sumber dari divisi motorsport Yamaha Indonesia mengatakan, sepanjang proses research and development Jupiter Z1 Racing mulai dari Jepang sampai Sentul, Momon menjadi pilihan pertama para insinyur negeri sakura ini untuk berdiskusi sebelum mereka menanyai rider-developer lainnya. Momon sendiri mengatakan bahwa hal itu mungkin dikarenakan ia sudah lebih dulu bertemu mereka saat tes pertama di Jepang. “Mungkin karena yang pertama kali coba (Jupiter Racing Z1) aku,” ujar pebalap asal Gunung Kidul, Yogyakarta ini merendah. Tanpa bermaksud menafikan peran besar Sigit PD dan Rey Ratukore yang juga terlibat dalam proyek ini, konon masukan Momon yang sistematis dan straight to the point, membuat ia dipercaya.
Momon sendiri sepertinya tidak ambil yang pusing, yang penting buatnya adalah pelajaran berharga yang ia dapatkan dari pengalaman bekerja sama dengan orang-orang Jepang ini. “Mekanik Jepang itu selalu mendata dan mencatat. Yang berharga terutama pengalaman tentang cara setting yang harus bertahap,” jelas Momon. Yang jelas, Momon sendiri telah membuktikan, bahwa keterlibatannya dalam research and development Jupiter Z1 Racing membuahkan prestasi yang membanggakan di Indoprix 2013 seri 1.
Meski di luar aktifitas balapnya Momon mengaku tidak “ngapa-ngapain”, namun pebalap satu ini tetap menyempatkan diri untuk melakoni hobinya di offroad dan motorcross. Ternyata tidak jauh-jauh dari profesinya sebagai pebalap, hobi Momon tetap menantang bahaya. Beruntung buat Momon, alam di Gunungkidul memang sangat cocok untuk kegiatan semacam ini, jadi nggak perlu jauh-jauh, Bro! “Biasanya di Wonosari aja, tapi pernah juga sampai Pacitan,” ceritanya. Perlu diketahui, Pacitan itu cuma sebelah-sebelahan letaknya sama Gunungkidul.
Akhir minggu ini (31/3) Momon dipastikan tidak bisa offroad kemana-mana. Agenda balap sudah menanti, dan ia akan turun di kelas Supersport 600Cc Indospeed Race Series. Sukses terus buat Momon!

Senin, 18 Maret 2013

Debut Ganas Jupiter Z1 Racing di Indoprix 2013 Seri 1

Debut Ganas Jupiter Z1 Racing di Indoprix 2013 Seri 1


Sudarmono - peringkat 3 klasemen indoprix kelas 110 cc dan 125 cc (juara podium pertama race 1 kelas 125 cc menggunakan jupiter z1)
Sudarmono – peringkat 3 klasemen indoprix kelas 110 cc dan 125 cc (juara podium pertama race 1 kelas 125 cc menggunakan jupiter z1)

Debut Jupiter Z1 di Indoprix 2013 Seri 1 di Sentul Kecil (17/3) menjadi bukti nyata keganasan bebek injeksi keluaran Yamaha tersebut. Setelah sehari sebelumnya dalam superpole memecahkan rekor lap tercepat dengan 57,3 detik  di bawah kendali Sudarmono (Yamaha Yamalube FDR KYT Trijaya), Jupiter Z1 Racing kembali  melanjutkan dominasinya.
Pada race 1, belum apa-apa Sudarmono sudah panas, baik di IP 1 (125 Cc) maupun IP 2 (110 Cc) Momon dengan Jupiter Z1 Racing tunggangannya berhasil melesat paling depan. Seakan tidak mau kalah, Sigit PD (Yamaha Yamalube TDR FDR NHK Yonk Jaya) yang sama-sama menggunakan Jupiter Z1 Racing juga merangsek ke posisi ke-3 di race 1 IP 1 dan posisi ke-5  di race 1 IP 2. Pesaing terberat para pebalap injeksi ini justru datang dari ‘kakak kandungnya’ sendiri, yakni Jupiter Z karbu. Perang saudara ini seakan membuktikan, bahwa keampuhan DNA Yamaha masih akan terus menjadi momok di lintasan road race.
Secara keseluruhan, Jupiter Z1 Racing yang masih terus dikembangkan oleh tim mekanik dari YMC Jepang tersebut  berhasil berada di posisi 10 besar dalam debutnya di Indoprix bersama pebalap Sudarmono, Sigit PD, dan Rey Ratukore  (Yamaha Yamalube Nissin SMF KYT TJM). Motor ini secara konsisten akan dipakai ketiga pebalap tersebut sepanjang Indoprix 2013 dan kelak akan dipakai lebih banyak pebalap lagi.

http://www.yamaharacingindonesia.co.id

Awal Gemilang Yamaha di Indoprix 2013

Awal Gemilang Yamaha di Indoprix 2013


Sudarmono podium pertama race 1 kelas 125 cc
Sudarmono podium pertama Race 1 kelas 125 cc

Seri pembuka Indoprix 2013 di Sentul Kecil menjadi awal gemilang bagi Yamaha musim ini dengan mendominasi kemenangan di semua kelas. Seri pertama ini menjadi penting bagi Yamaha karena untuk pertama kalinya Jupiter Z1 Racing memulai debut di kejuaraan road race bergengsi Indonesia tersebut. Dan bertambah lengkap karena para pebalap dari tim-tim Yamaha, baik yang menggunakan Jupiter Z1 Racing injeksi maupun Jupiter Z karbu berhasil mendominasi seri ini.
Pebalap Sudarmono (Yamaha Yamalube Trijaya) yang menggunakan Jupiter Z1 Racing bersaing ketat dengan rekan satu timnya pebalap Anggi Permana yang menggunakan Jupiter Z karbu. Anggi yang bermain stabil, akhirnya berhasil memuncaki klasemen sementara kelas IP 1 (125 Cc) Indoprix 2013 dengan total poin 40, sedang Momon di peringkat ketiga.
Sementara itu, di kelas IP2 (110 Cc), pebalap Fitriansyah Kete (Yamaha Yamalube TJM) juga sukses menempati puncak klasemen sementara setelah meraih posisi kedua di race 1 dan pertama di race 2. Sudarmono lagi-lagi dominan di kelas ini, ia menempel ketat Kete dan berhasil membayanginya di peringkat kedua klasemen sementara dengan selisih 4 poin saja.
Dominasi yang gemilang ini menjadi awalan yang baik bagi Yamaha di tahun 2013. Pekerjaan besar untuk mengembangkan Jupiter Z1 Racing juga mulai menampakkan hasil, dan tentu akan semakin sempurna di seri-seri berikutnya. Selanjutnya, tinggal bagaimana dominasi yang sudah nampak di awal ini dimaksimalkan agar semakin di depan di seri-seri berikutnya.

Minggu, 17 Maret 2013

Brembo Motor Lorenzo, Juga Dipakai Bebek Ini Lho!

Brembo Motor Lorenzo, Juga Dipakai Bebek Ini Lho!

Yamaha Indonesia Motor Manufacturing pamer Jupiter Z1 yang diandalkan di ajang Indoprix (IP) di markasnya di KRT Rajiman, Jaktim (28/2). Motor ini garapan bareng insinyur Yamaha Motor Company, Yamaha Racing Factory (tim balap Yamaha di MotoGP) dan divisi Motorsport Yamaha Indonesia pimpinan M Abidin. Salah satu hasilnya, rem belakang Brembo untuk YZR M1 bisa dijumpai di motor ini. "Dua-duanya rem belakang M1" terang Abidin.

Rem ini mampu menghentikan motor laju dengan 'pintar' karena disertai sensor agar rem enggak ngunci begitu saja. "Pengeremannya enak, enggak nge-gap atau bisa diurut pelan-pelan. Ngeremnya bisa nyelonong dengan karakter saya. Selain itu, pilihan kampas remnya juga lengkap; slow, medium, normal dan hard. Jadi bisa juga ngerem sedekat mungkin dengan tikungan," papar Rey Ratukore, pembalap yang tahun ini di bawah bendera Tunggal Jaya Motor.

Hal unik lain dari Jupiter Z1 balap ini,  frame, swing arm, bodi dan beberapa peranti lainnya masih bawaan standar. Enggak ada las-lasan di rangka. Enggak sampai di situ sisi menariknya. Awalnya motor ini banyak menggunakan peranti-peranti nomor wahid. Namun untuk di Indonesia, konsepnya harus mudah dan murah maka banyak yang di down grade. Contoh knalpot Akrapovic yang mahalnya minta ampun, kini mengandalkan SMF, bikinan vendor Yamaha.

Urusan pendingin mesin, besutan yang sudah berteknologi injeksi ini dibekali pendingin oli di pasang di bawah batok dan di depan cylinder head. Lalu bagian sisi kiri dan kanan mesin, memakai bak kopling dan rumah magnet baru berbahan aluminium hasil proses machining.

Selama riset, fokusnya pada kestabilan rangka supaya motor enggak getar saat tenaga dinaikkan dan durabilitas mesin. Hasilnya untuk di sirkuit gokart Sentul, time-nya 58 detik.  "Sementara baru dipakai di ajang IP oleh 8 tim. Tapi nantinya secara bertahap akan di pakai di gelaran MP," ucap Supriyanto, manager motorsport YIMM.

Moto2 Tes Lagi di Jerez, Doni Berharap Bisa Tampil Lebih Baik!

Moto2 Tes Lagi di Jerez, Doni Berharap Bisa Tampil Lebih Baik!

Persiapan Doni Tata Pradita di ajang balap Moto2 2013, akan memasuki sesi tes yang terakhir di Sirkuit Jerez, Spanyol (18-20/3). Sesi tes resmi pra musim Moto2 2013 itu, akan menjadi pembuktian terbaik untuk melihat sampai dimana pengembangan yang dilakukan tim dan juga adaptasi yang dilakukan oleh pembalap asal Sleman, Yogyakarta itu.

Latihan fisik yang selalu dirutinkan oleh Doni selama menjalani masa rehat di Yogyakarta, tentunya menjadi persiapan teranyar yang dilakukannya, agar bisa tampil optimal di sesi tes selanjutnya.

“Sesi tes terakhir memang ada perubahan jadwal dari yang direncanakan di awal musim lalu. Tapi ini tidak menjadi masalah, malahan memberikan waktu lebih bagi saya untuk memperkuat fisik dengan latihan secara kontinyu dan teratur,” ujar Doni Tata Pradita.

Doni sendiri berharap di sesi tes terakhir ini, ia mampu memperlihatkan performa terbaiknya. Paling tidak bisa jauh lebih baik dari sesi tes sebelumnya.

“Semoga saja sesi tes ini hasilnya jauh lebih baik. Paling tidak persiapan kami bisa memperlihatkan hasil yang nyata,” timpalnya.

Berharap semoga ada perubahan besar pada performa sang juara nasional kejurnas supersport tahun 2012 itu

Jumat, 01 Maret 2013

jet darat super bringas yamaha jupiter Z1,

Yamaha New Jupiter Z1, Senjata Balap Injeksi Dari Jepang!


Masuk awal musim balap 2013, hasil riset pabrikan Yamaha sepanjang 2012 keluar kandang. Bentuknya tetap bebek, pasti dong! Bebek ini memang disetting untuk tetap meraja pada Indoprix musim ini.

Tapi konsepnya beda dari tahun-tahun sebelumnya. Kali ini, pabrikan Yamaha Indonesia dibantu langsung oleh teknisi dari Jepang membangun motor prototipe. "Dari motor ini, nanti akan dibagikan ke tim-tim yang turun di Indoprix," buka M Abidin, GM Technical PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).
Kaki-kaki istimewa! Rem Brembo, sokbraker Kayaba. Juga ada sensor data logger di roda depan, fungsinya untuk membaca data karakter pembalap saat membawa motor.
"Jadi kami membuat basic-nya, nanti fokus awal mekanik adalah belajar merawatnya. Karena injeksi berbeda dengan karburator," jelasnya. Baru setelahnya, mekanik diberi kebebasan untuk melakukan setting ulang atau mengembangkan sesuai risetnya masing-masing.

"Benar-benar back to basic dulu," jelas Abidin pada motor yang dibekali dengan komponen-komponen premium. Sebut saja disk brake-nya, depan-belakang di bekali kaliper dan master rem Brembo. Sokbraker depan-belakang istimewa tipe racing dari Kayaba. Khusus suspensi belakang punya settingan rebound beberapa klik.  
Ini dia tim riset dari Yamaha Indonesia, dibantu tiga pembalap yaitu Sigit PD, Sudarmono dan Rey Ratukore.
Belum lagi, penambahan oil cooler dengan jalur oli yang dibuat sangat rapi dan presisi. Detail komponen kecilnya juga rapi, seperti stabiliser setang yang disembunyikan di balik cover bodi depan dan footstep dengan bracket banyak lubang agar mudah disesuaikan dengan postur tubuh sang pembalap.

Untuk mesin, Yamaha menyiapkan dua mesin sekaligus. Ada 110 cc dan 125 cc untuk turun di dua kelas Indoprix. Paling mencolok, perbedaan kedua motor ini bisa dilihat pada cover luar blok silindernya, ada kode 'IP110-10' yang berarti kapasitas mesinnya.
Pendinginan sangat diperhatikan, oil cooler di balik bodi depan, jalur oli dengan dua sensor suhu dan kepala silinder bersirip.
Paling eye catching adalah desain kepala silindernya yang dilengkapi dengan kisi-kisi untuk melepas panas. Area transmisi juga diubah total, sayangnya tidak ada data yang bisa diberikan oleh pihak Yamaha. Yang pasti kopling manual ini punya konstruksi penekan di sebelah kiri crankcase. 

Sedang untuk injeksinya, semua sensor masih lengkap. Dilihat dari luar ada sensor suhu di kepala silinder dan di dekat jalur oli ke oil cooler. Ada juga  O2 sensor di knalpot berlabel SMF dan sensor lain seperti sensor pengukur tekanan udara di intake.
Pengerjaan rapi jali. Sampai tutup busi pun diberi corong pendingin. O2 sensor tetap dipertahankan!
Yang menarik, Yamaha tetap mempertahankan air filer berukuran besar lengkap dengan busa penyaring udara. Beda jauh dengan motor balap berkarburator yang umumnya membiarkan moncong venturinya terbuka bebas.

"Detail datanya nanti saja ya. Tes ini belum lengkap, dan masih ada tes lanjutan," jelas Supriyanto, manager racing PT YIMM. "Kita masih harus mengumpulkan data untuk sirkuit yang lain seperti Binuang, Kenjeran dan Sentul besar," ungkap pria ramah ini.

Meski masih tes, tapi hasilnya sudah mendekati rekor Indoprix di sirkuit karting Sentul. "Target di Sentul kecil 58 detik, tadi saya sempat 58 koma kecil detik. Sudah oke, bodinya (rangkanya) enak banget, tinggal mesinnya ditingkatin saja," ungkap Sigit PD, pembalap Yonk Jaya yang jadi salah satu tester

Kamis, 28 Februari 2013

Yamaha Bakal Pasok Semua Tim Pakai Jupiter Z1!

Yamaha Bakal Pasok Semua Tim Pakai Jupiter Z1!


Penarikan diri Yamaha Indonesia dari beberapa ajang balap dunia seperti Asia Road Racing Championship (ARRC), mungkin terlihat seperti langkah mundur. Tapi PT. Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), tentunya bukan tidak mampu. Lha, mengingat Yamaha sekarang jadi satu-satunya pabrikan motor di Indonesia yang mensponsori ajang balap MotoGP.

Meski ada juga yang menganggap Yamaha tak punya generasi untuk ajang balap di tingkat Asia lagi, namun itu terbantahkan dengan fokus strategi yang mereka lakukan. Beberapa pihak juga mengasumsikan, bahwa Yamaha punya strategi besar untuk kembali ke ajang balap dunia. Tapi terlebih dahulu, memperbaiki program balap di tingkat nasional.

Mengingat mereka akan menggelontorkan bebek berteknologi injeksi yaitu Yamaha Jupiter Z1 di ajang balap nasional musim ini. Bisa dipastikan ini akan butuh biaya yang cukup banyak. Apalagi Yamaha kabarnya bakal langsung memasok beberapa tim besarnya di ajang balap Indoprix.

"Motor ini sudah di develop dengan baik, karena kami sudah melakukan riset sejak 2012 lalu. Harapannya jelas semua akan menggunakan Jupiter Z1. Tapi tentunya akan bertahap mulai dari tim di Indoprix dulu baru tim-tim lainnya di ajang balap Motoprix," jelas M Abidin, General Manager Service and Motorsport PT. YIMM.

Jupiter Z1 dibekali mesin 1 silinder 4 langkah SOHC berpendingin udara berkapasitas 113,7 cc. Tenaga yang dihasilkan Z1 mencapai 10,06 ps di 7.750 rpm dengan torsi maksimal 9,9 Nm pada putaran 6.500 rpm. Eitts, jangan bandingkan dengan Jupiter Z1 versi balap ini, jelas beda jauh!

Yamaha Andalkan Teknologi Injeksi Jupiter Z1 di Balap Bebek

Yamaha Andalkan Teknologi Injeksi Jupiter Z1 di Balap Bebek


Formasi 74 pembalap yang diusung Yamaha Indonesia menjadi bukti nyata keseriusan mereka untuk bisa mendominasi di musim balap nasional tahun ini. Hal tersebut makin diperkuat dengan penggunaan Jupiter Z1 berteknologi injeksi sebagai tunggangan andalan para rider.

Dyonisius Beti, Executive Vice President PT. Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) menyadari memasuki tahun 2013 ini kompetisi semakin keras. Untuk itu, Yamaha Indonesia perlu melakukan beberapa persiapan.

Salah satunya adalah dari sisi teknologi motor yang akan mereka gunakan. Bicara tentang event, tahun ini Yamaha akan turun di tiga ajang balap yaitu Motoprix, Indoprix dan Kejurnas Supersport. Namun, fokus perhatian Yamaha adalah pada kelas bebek.

"Motor bebek menjadi DNA Yamaha tentang motor kencang dan ini sudah melekat pada Yamaha. Itu dimulai dari Jupiter," tambah Dyon saat acara konferensi pers tim balap Yamaha Indonesia di Pulogadung, Jakarta Timur, hari ini (28/2).

Pernyataan Dyonisius juga diamini oleh Yutaka Terada, Marketing Director PT YIMM. "Fokus Yamaha adalah melakukan development Jupiter Z1. Yamaha percaya diri menghadapi tahun ini dengan menggunakan Z1."

Yamaha Optimis Hadapi Musim Balap 2013

Didukung 74 Pembalap, Yamaha Optimis Hadapi Musim Balap 2013


Tak lama lagi gelaran balap nasional segera bergulir. Berbagai persiapan pun dilakukan, mulai dari tim, pembalap hingga kuda besi andalan. Lantas, bagaimana persiapan Yamaha Indonesia tahun ini?

Menghadapi musim 2013 ini, Yamaha Indonesia akan mengusung formasi 74 pembalap dan 36 tim. Semuanya akan terjun di ajang Motoprix, Indoprix dan kejurnas Supersport.

"Dengan line up tim dan pembalap tahun ini di tiga ajang (Motoprix, Indoprix dan Kejurnas Supersport) kami optimis bisa mendominasi gelar juara seperti tahun-tahun sebelumnya," buka Supriyanto, Manager Motor Sport Yamaha Indonesia saat perkenalan tim Yamaha Indonesia di markas utama Yamaha di Pulogadung, Jakarta Timur siang tadi (28/2).

Seperti diketahui, pabrikan berlambang garputala ini mencatat hasil maksimal di arena Motoprix, Indoprix dan Kejurnas Supersport musim 2012 lalu. Tim Yamaha berhasil menjadi juara nasional Supersport, juara kelas 115 cc Indoprix dan hampir mencatatkan kemenangan sempurna di Motoprix.

Lebih lanjut Supriyanto mengungkapkan Yamaha Indonesia telah melakukan evaluasi baik di Indoprix maupun Motoprix. "Kita juga melakukan seleksi dan perekrutan tim-tim baru. Ini tak lepas dari hasil baik di 2012," tutupnya. (otosport.co.id)

Formasi tim Yamaha Indonesia :
Motoprix
Region 1 (Sumatera) : 4 tim, 10 pembalap
Region 2 (Jawa) : 9 tim, 18 pembalap
Region 3 (Bali) : 4 tim, 10 pembalap
Redion 4 (Kalimantan) : 3 tim, 7 pembalap
Region 5 (Sulawesi & Kalimantan) : 5 tim, 14 pembalap

Indoprix : 8 tim, 12 pembalap
Kejurnas Supersport : 3 tim, 3 pembalap.

Tim INDOPRIX Yamaha 2013 Siap Mendominasi

Tim INDOPRIX Yamaha 2013 Siap Mendominasi


IndoprixKejuaraan nasional INDOPRIX akan segera memasuki putaran pertama musim 2013, tanggal 2-3 Maret mendatang di Sirkuit Internasional Sentul. Sama seperti tahun lalu, pada tahun ini, total ada 10 pebalap dari lima tim Yamaha yang akan ikut serta dalam kejuaraan underbone paling bergengsi di Indonesia tersebut. Sebagian besar dari mereka adalah pemain lama yang sudah berseliweran di arena Indoprix, seperti Anggi Permana (Yamaha Trijaya Racing Team) dan Sigit PD (Yamaha Yonk Jaya).
Pergantian tim dan pebalap tentu ada, juara ARRC tahun lalu, Hadi Wijaya misalnya, tahun ini sudah pensiun dari arena balap, sementara rekannya Rafid Topan juga sudah naik kelas pentas dunia di ajang Moto 2. Oleh sebab itu tim Yamaha Tunggal Jaya tahun ini menurunkan Fitriansyah Kete dan Rey Ratukore, dua pebalap muda yang masing-masing punya rekam jejak cukup baik tahun kemarin. Selain itu, ada pula pebalap kawakan Hokky Krisdianto yang sepertinya mengalami ‘CLBK’ ala Rossi dan kembali turun di Indoprix bersama Yamaha RPM.
Dengan susunan tim yang ada saat ini, Manajer Motorsport Yamaha Indonesia, Supriyanto, menyatakan optimis dapat mendominasi gelar juara seperti tahun-tahun sebelumnya. Seperti diketahui, tahun lalu Yamaha berhasil meraih juara IP 110 (Rafid Topan) dan runner-up IP 115 (Sigit PD).

Berikut daftar pebalap Indoprix Yamaha tahun ini, selengkapnya:

  1. Yamaha Trijaya Racing Team
    Anggi Permana #158
    Sudarmono #54
  2. Yamaha SND
    I Gede Arya #35
    Asep Maulana Rahman #119
  3. Yamaha RPM
    Hokky Krisdianto #57
  4. Yamaha Yonk Jaya
    Florianus Roy #92
    Sigit PD #63
  5. Yamaha Tunggal Jaya
    Fitriansyah Kete #93
    Reynaldo Ratukore #22
  6. Yamaha Ridlatama
    Yoga Adi Pratama #115
  7. HVRT
    Hendriansyah
  8. Ardians Yamaha RT
    Irwan Ardiansyah

Rabu, 27 Februari 2013

Topan Target Masuk 15 Besar di Musi

Musim perdana Rafid Topan Sucipto di ajang balap Moto2, akan segera dimulai bulan depan di Sirkuit Losail, Qatar. Meski masih benar-benar ‘anak bawang’ masih sangat baru di ajang Moto2, tapi performanya tidak bisa dianggap enteng. Pembalap yang tahun lalu meraih titel juara nasional di kelas 110 cc Indoprix itu, pun menargetkan meraih posisi finish 15 besar di tahun pertamanya.

Jika memperhatikan hasil sesi tes di Jerez lalu, Topan sendiri sempat masuk di urutan 14 di salah satu sesi (tanpa digabung dengan sesi lain). Memang masih banyak yang bisa improvisasi, tapi pembalap berusia 18 tahun ini, merasa bangga dan optimis bisa berbuat banyak saat mengawali lomba nantinya.

“Ketika sesi tes di Jerez, saya sempat masuk di urutan 14 pada salah satu sesi tes di Jerez. Tapi masih banyak hal yang harus kami improvisasi di motor. Ya memang tidak akan mudah, tapi saya optimis bisa finish di 15 besar, paling tidak di salah satu seri yang ada musim 2013,” yakin Topan.

Topan sendiri akan membawa beberapa brand sponsor dari Indonesia sebagai pendukungnya berlaga di Moto2. Diantaranya adalah Evalube, Bosowa, KYT, AHRS dan Zeneos (ban IRC). Semoga dengan komitmen besar ini, bisa mengharumkan nama Indonesia di ajang balap motor tingkat dunia itu.

Selasa, 26 Februari 2013

Regulas oh regulasi

  1. IMI Keluarkan Regulasi Larangan Balap Malam Untuk Motor
    Belum juga kalender balap berjalan, Biro Roda 2 PP IMI menggelontorkan edaran soal pelarangan balap malam. Dengan edaran tersebut PP IMI menegaskan kepada seluruh pengprov IMI se-Indonesia untuk tidak mengeluarkan izin atau rekomendasi kegiatan yang dilakukan pada malam hari khususnya balap motor (road race).

    Alasan keluarnya surat tersebut, dititikberatkan pada masalah safety saat balapan. Infrastruktur yang belum memadai untuk menggelar balap malam, jadi pemicu dikeluarkannya edaran tersebut.

    Lebih cepat dari umur jagung, selang beberapa waktu sejak dikeluarkannya surat edaran tersebut, salah satu seri balap matik menggelar balap malam di Cianjur, Jabar. Surat izin dari pengprov IMI Jabar sudah keluar sebelum edaran dari PP IMI, jadi senjata ampuh untuk tetap menggelar balap malam.

    Balap malam berhenti dengan keluarnya surat edaran tersebut? Enggak ngaruh. Beberapa penyelenggara melaksanakan seri final di malam hari. “Ada pernyataan dari ketua umum untuk kemudian memperbolehkan penyelenggaraan balap malam. Sebagai ketua bidang tentu saya mengikuti keputusan tersebut. Namun tetap ada aturan soal penerangan yang dipatuhi oleh penyelenggara,” papar Bambang Gunardi, Kepala Bidang Olahraga Roda 2 PP IMI.

    Masih hangat soal balap malam, pelaku balap dikejutkan dan kali ini soal balapan Motoprix khususnya region 2 Jawa. Jumlah 7 seri yang dikeluarkan saat rakernas, berubah jadi 8 seri setelah munaslub.

    Dengan kontrak sponsor yang hanya 7 seri, membuat pemilik tim balap meradang. Akibatnya seri 8 yang diselenggarakan di Malang, Jatim, tidak dihadiri oleh pembalap-pembalap papan atas Motoprix region 2.

    Masa transisi dari ketua umum lama ke baru beserta jajaran terkaitnya, memang punya potensi menimbulkan keputusan yang memicu polemik. “Ke depannya tentu PP IMI berharap bisa lebih bersinergi dengan mereka-mereka yang terkait dalam urusan ini. Agar dapat lebih mengembangkan yang sudah ada dan membuka peluang olah raga otomotif lainnya di Tanah Air,” kata Bambang Gunardi.

Rabu, 09 Januari 2013

(Yamaha Yamalube KYT SND)

Tahun 2012 lalu menjadi tahunnya Tamy Pratama (Yamaha Yamalube KYT SND). Ia layak dijuluki sebagai ‘Spesialis Double Winner’ dengan gelar juara umum ganda di kelas pemula MP3 dan MP4 di Yamaha Cup Race dan Motorprix Region 2 sekaligus. Selain itu, ia juga mengharumkan nama bangsa dengan tampil optimal dan memenangi salah satu race di Yamaha ASEAN Cup Race. Sebab itu, kami rasa sangat pantas jika pebalap muda asal Bandung tersebut kami wawancarai.
Tamy sebenarnya sudah cukup lama malang melintang di dunia balap, ia mengaku sudah mulai membalap sejak kelas 5 SD. Motivasinya saat itu tidak lain adalah untuk mewujudkan mimpinya menjadi pebalap MotoGP. Oleh karenanya sejak tahun 2010 lalu, Tamy mulai aktif mengikuti Yamaha Cup Race yang menggalang spirit ‘Menuju Pentas Dunia’. Terbukti, di tahun ketiganya, pebalap kelahiran 2 Februari 1995 tersebut semakin matang dan berhasil mencapai performa terbaiknya, sehingga bisa menjuarai YCR dan Motorprix, sekaligus terpilih untuk mewakili Indonesia di ajang Yamaha ASEAN Cup Race 2012, Manila.
Prestasi gemilang tersebut menyertai kenaikan Tamy dari kelas pemula ke kelas seeded tahun ini. Ya, para pebalap pemula boleh berlega hati karena pesaing terberat mereka sudah tidak ada lagi, namun sebaliknya pebalap seeded harus lebih waspada. Buat Tamy sendiri, bukan masalah menghadapi pebalap-pebalap seeded, “Intinya harus yakin aja, biar prestasinya sama kayak tahun kemarin,” ungkap Tamy. “Paling karakter balap buat rpm-nya yang harus diubah kalo buat mesin seeded, sama fisik yang lebih kuat,” ujarnya soal persiapan yang ia lakukan.
Keyakinan Tamy juga terlihat dari targetnya tahun ini, yakni kembali menjadi juara nasional. “Biar bisa segera balap di Indoprix,” katanya bersemangat. Untuk dapat mengulangi prestasinya tahun lalu tentu saja tidak mudah, persaingan di seeded sangat ketat, sementara ini adalah tahun pertama Tamy. Menurut Tamy sendiri, kunci utama kesuksesannya tahun lalu adalah disiplin. “Disiplin latihan fisik, makan, dan istirahat teratur, juga perbanyak latihan teknik,” ungkap alumni Yamaha Riding Academy 2011 tersebut. “Khusus latihan fisik, paling sehari-hari lari sama angkat beban ringan di rumah, dan berenang seminggu sekali,” tambahnya. Sementara untuk motor, Tamy nampaknya sudah klop dengan Agus Klaten, mekanik yang membawa motor tunggangannya jadi juara.
Pengalaman balap di Yamaha ASEAN Cup Race 2012, juga menjadi motivasi tersendiri buat Tamy. Maklum, sebab ini adalah kali pertama Tamy jalan-jalan ke luar negeri sekaligus balapan dengan pebalap luar. Tamy berkisah bahwa salah satu yang membuatnya bangga adalah pujian dari para pebalap Asia untuk Indonesia. “Indonesia is number one, semua pebalap Asia bilang begitu” katanya bangga, seraya menambahkan bahwa untuk kelas underbone (bebek), Indonesia memang lebih baik. Meski begitu, ia tetap menyayangkan karena di tanah air tidak ada fasilitas sirkuit besar yang layak untuk balapan sekelas Motogp seperti di Sepang, Malaysia. Padahal fasilitas yang memadai dapat mendorong prestasi para pebalap nasional. “Kalo kita sudah ada sirkuit besar seperti Sepang, pebalap Indonesia pasti bisa balap MotoGP dan bisa lebih berprestasi,” ujarnya.
Bukan berarti tidak ada fasilitas lalu lantas berputus asa juga. “Jangan pantang menyerah aja, dan harus punya keyakinan yang tinggi. Semakin kita berusaha, apa yang kita inginkan pasti bisa tercapai,” pesan Tamy untuk pebalap-pebalap muda lainnya

Senin, 07 Januari 2013

VR46 vs JL99 akan ke indonesia




Rossi dan Lorenzo ketika masih membela Yamaha di musim 2010.
Duet pebalap andalan tim Yamaha Factory Racing Jorge Lorenzo dan Velentino Rossi siap menyapa kembali penggemarnya di Indonesia, akhir Januari 2013. Kunjungan Rossi ini menjadi yang pertama  setelah sempat keluar dari tim Yamaha dan membela Ducati di dua musim( 2011-2012).
"Mereka jadi datang di pekan terakhir bulan ini," komentar Sutarya, Direktur Penjualan PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing kepada LBY, akhir pekan lalu.
Kedatangan duet pebalap itu sekali lagi mempromosikan Yamaha di kejuaraaan sekaligus temu kangen dengan para penggemarnya di Indonesia. Sutarya masih tidak mau menjelaskan seperti apa acara yang disiapkan, termasuk daerah mana saja yang akan dikunjungi keduanya. Mereka juga menandai kalau Yamaha Indonesia masih ikut menyeponsori tim balap Yamaha Factory Racing melalu slogan "Selalu di depan" di ajang MotoGP.

Minggu, 06 Januari 2013

Yang muda Yang berprestasi

Di balapan road race, kelas bebek standar pemula 115 dan 125 cc banyak diminati pembalap usia belia. Di antaranya seperti IRVAN RIYADHOH,SYAMSUL ARIFIN dan YOGA DIO.

Dengan usia yang rata-rata di bawah 13 tahun, mereka enggak canggung-canggung beradu skill dengan pembalap pemula lainnya yang lebih berpengalaman. Bahkan dari Makassar ada nama Agung Didu pembalap yang baru berumur 9 tahun sudah turun di kelas bebek standar 115 cc, pemula.

Munculnya pembalap-pembalap belia di kelas pemula, tentunya menunjukkan perkembangan yang positif terhadap balap motor nasional. Namun alangkah baiknya, bila untuk anak-anak di bawah umur yang ingin balapan diberlakukan aturan khusus. Contohnya kelas yang dibedakan atau jumlah lapnya enggak terlalu banyak hal tersebut berkaitan dengan masalah psikologis anak kecil. Jangan sampai potensi mereka jadi berhenti gara-gara timbul trauma setelah mengalami insiden saat balapan.

Topan Jalani Pemulihan Pascaoperasi Bahu

Topan Jalani Pemulihan Pascaoperasi Bahu
:
  Rafid Topan Sucipto, Pebalap Motor


Pebalap Indonesia yang akan berlaga di ajang Moto2, Rafid Topan Sucipto, sedang menjalani masa pemulihan pascaoperasi bahu. Topan diperkirakan dapat memulai latihan balap motor lagi pada akhir Januari.
"Cedera bahu yang dialami Topan adalah cedera lama yang belum sembuh secara sempurna. Saat menjalani masa latihan di Qatar dan Spanyol, pada November dan Desember 2012, bekas cedera itu kembali terasa sakit dan mengganggu penampilan Topan. Getaran dari sepeda motor 600 cc sangat keras sehingga perlu tangan dan bahu yang kuat untuk mengendalikannya," kata A Judiarto, ketua IMI DKI Jakarta, yang mendukung Topan maju ke  tingkat internasional, Sabtu (5/1/2013), di Jakarta.
Topan menjalani operasi penyambungan tulang bahu kiri di Yogyakarta pada akhir Desember 2012. Berdasarkan keterangan dokter, Topan memerlukan waktu sekitar empat minggu untuk memulihkan kondisinya dan mulai berlatih lagi.
"Akhir Desember dipilih menjadi tanggal operasi karena musim kompetisi baru dimulai pada Maret 2013. Dengan demikian, saya memiliki cukup waktu untuk menjalani masa pemulihan dan latihan intensif pasca-pemulihan," kata Topan.
Untuk menjaga kondisi, Topan tetap menjalani latihan fisik ringan yang tidak mengganggu bahu kirinya. Latihan diperlukan agar Topan tetap bugar saat cedera pulih dan langsung siap berlatih. "Saya berharap segera pulih dan dapat memulai latihan intensif lagi. Saya bersemangat untuk tampil sebaik-baiknya di Moto2 musim ini," kata Topan.
Sebelum menjalani operasi, Topan menunjukkan penampilan yang bagus dalam beberapa sesi latihan resmi dan tidak resmi. Juara nasional Indoprix 2012 di kelas 110 cc itu mampu beradaptasi dengan baik dan mendapat pujian dari para pelatih dan kru tim.
Topan berhasil mempertajam catatan waktu dalam latihan selama 1,5 bulan. Pada saat pertama mengendarai motor 600 cc, catatan waktu terbaik Topan terpaut 3,5 detik dari Anthony West, rekan setimnya, yang menjadi runner-up di seri Australia, Oktober tahun lalu. Kini, catatan waktu terbaik Topan hanya terpaut 0,5 detik dari West.

Selasa, 01 Januari 2013

Seting Road Race Untuk Pembalap Gambot

Yamaha Jupiter-Z, Seting Road Race Untuk Pembalap Gambot

Punya pembalap dengan bobot lebih dari 60 kg, merupakan tantangan berat bagi seorang mekanik. Harus kerja keras untuk membuat mesin yang tak hanya performanya lebih gahar, tapi juga harus tahan digeber sejauh 30 km di lintasan balap.

Bagi mekanik kemarin sore, pasti sudah menghabiskan obat sakit kepala satu kardus. Pusing, coy. Tapi, buat mekanik kawakan sekelas Heru Kate, tak perlu riset lama, karena sudah punya jurusnya. Hasilnya, meskipun mempunyai berat badan lebih dari 60 kg, Agus setiawan tetap menjadi juara umum di Yamaha Cup Race kelas Bebek 110 4-tak Tune Up (MP2) musim 2012.

Berat badan bukan masalah sepele. Karena, berat badan sangat berpengaruh di balapan, khususnya balapan motor bebek yang tenaganya tak sebesar motorsport. Di ilmu teknik mesin, kita mengenal istilah power weight to ratio. Artinya, perbandingan antara berat dengan tenaga mesin. Makin rendah hasil perbandingannya, makin ringan kerja mesin dan motor pun makin cepat.

Mengatasi berat, kuncinya denga memainkan kompresi mesin. Kompresi dibikin lebih tinggi daripada pembalap yang berbobot kurang dari 60 kg. “Untuk pembalap lain di sirkuit tertentu, biasanya kompresi cuma 13 : 1 atau bahkan 12 : 1. Tapi, untuk Agus Setiawan, aku mematok kompresi 13,6:1,” tegas Heru Kate, andalan tim Yamaha Yamalube TDR FDR NHK Yonk Jaya.

Kompresi tinggi, membuat mesin lebih galak di putaran bawah. Tenaganyanya lebih responsif. Hal ini ampuh membuat motor melesat kendati dipacu pembalap gambot.

Meski begitu, ada konsekuensinya. Putaran atas jadi lebih memble. “Gak papa mengorbankan putaran atas. Toh di YCR banyak memakai sirkuit non permanen. Trek lurusnya tak lebih dari 300 meter,” tambah pria yang akrab disapa Pakde ini.

Resiko selanjutnya mesin gampang jebol. Karena, kompresi tinggi membuat suhu mesin gampang melonjak. Hal ini disiasati dengan membuat aliran kabut bahan bakar lancar. Sehingga, membantu mendinginkan mesin.

Mulai menjejalkan spuyer ukuran 108/60 ke dalam Karburator PWK bermoncong 28. Biar alirannya lancar, durasi kem dipatok 272 derajat yang menggerakkan Klep sonic 28 dan 23 mm.

Spuyer besar dan klep besar, otomatis debit bahan bakar melimpah. Kemudian dikompresi piston TDR 55,25 mm. Kabut bahan bakar ini diledakkan saat 36 derajat sebelum TMA