Selasa, 30 Oktober 2012

welcome to Indonesia


Jorge Lorenzo di Sentul. (Foto: A.Firdaus/Okezone)

Juara dunia MotoGP 2012, Jorge Lorenzo menyambangi Indonesia dan melakukan serangkaian acara "Lorenzo Visit Indonesia", termasuk Fun Ride yang berlangsung di sirkuit Karting Internasional, Sentul, Jawa Barat. Tapi sayangnya, saat melakukan Fun Ride, Lorenzo terlihat kagok menggunakan motor bebek All New Jupiter Z1.

Di bawah terik matahari, Lorenzo melahap delapan lap dengan diikuti oleh 20 pembalap muda lokal dan 13 biker yang dibagi dalam empat sesi. Sesi pertama untuk 10 pembalap muda pertama, dilanjutkan 10 pembalap muda lainnya. Dan dua sesi lagi untuk para biker. Disamping itu, Lorenzo juga ditemani oleh pemalap Indonesia, Doni Tata.

Menurut Doni, Lorenzo diakui terlihat kagok atau gugup menggunakan motor berteknologi injeksi ini. Karena menggunakan motor tersebut, Lorenzo harus disibukkan dengan pergantian gigi di setiap waktunya. Ya, tentunya berbeda dengan menggunakan motor yang digunakannya di ajang MotoGP.

"Awalnya dia terlihat gugup bahkan melaju motornya dengan kencang karena biasa menggeber dengan cepat, tapi setelah saya beritahu dia agar jangan terlalu cepat. Dia mulai menyadarinya," ucap Doni Tata saat diwawancarai wartawan.

Lorenzo sendiri mengakui kalau ia sempat kebingungan saat mengendarai All New Jupiter Z1.  "Motor ini nyaman untuk dikendarai, meski saya agak bingung dengan settingan dalam mengoper gigi" ucap Lorenzo saat konferensi pers di hotel Lorin Sentul.

Ini merupakan keenam kalinya Lorenzo datang ke Indonesia. Sedangkan pada tahun ini sudah dua kali dia menyambangi basis terbesar konsumen Yamaha ini. Setelah acara Fun Ride dan Konferensi Pers, pembalap berjuluk X Fuera ini akan menghadiri gala dinner bersama 300 costumer Yamaha Jupiter Z1.

Meski Cemas, Sang Ibu Selalu Dukung Lorenzo


Jorge Lorenzo Guerrero (Foto: Yamaha)
Jorge Lorenzo Guerrero (Foto: Yamaha)                                                                                                                                                                                                              Aksi menegangkan Jorge Lorenzo di lintasan balap, tentunya membuat sang ibu khawatir. Meski begitu, profesi anaknya yang berbahaya ini ternyata mendapat dukungan dari keluarganya.

Lorenzo sudah menggeluti dunia balap profesional sejak 2002 silam. Tentunya itu bukan perkara mudah bagi sang ibu, jikalau buah hatinya berpacu dalam kecepatan tinggi di aspal. Lorenzo tahu itu dan dia juga tak jarang curhat kepada ibunya tentang balapan, sebelum atau sesudah membalap.

"Saya selalu membicarakan kepada ibu mengenai profesi saya. Ibu saya berpesan untuk mengemudikan kendaraan dengan berhati-hati. Ibu saya juga memberikan dukungan kepada saya saat membalap," ucap Lorenzo, saat ditanyai wartawan.

Berangkat dari kelas 125 cc pada tahun 2002 silam, Lorenzo sempat merasakan juara dunia kelas 250cc selama dua kali pada tahun (2006-2007) bersama tim asal Italia, Aprilia. Berkat prestasinya itu, dia pun langsung naik level ke kelas MotoGP pada tahun 2008.

Dikontrak dengan Yamaha, pembalap berjuluk X-Fuera ini berhasil menjadi juara dunia MotoGP pada tahun 2010 untuk pertama kalinya. Impian pembalap 25 tahun itu untuk mempertahankan gelar, sempat digagalkan oleh Casey Stoner pada tahun 2011.

Tapi pada musim 2012, tepatnya di Phillip Island, Lorenzo kembali merebut juara dunia itu. Meski sudah meraih dua gelar juara dunia, tak membuatnya puas. Dia masih memiliki ambisi lainnya, karena tantangan juga akan datang dari pembalap baru.

"Saya selalu memiliki ambisi untuk meraih sukses. Ke depan akan banyak pembalap MotoGP yang menjadi saingan, tetapi saya akan meningkatkan kemampuan bertanding untuk meraih gelar juara. Saya berharap semoga banyak pebalap elit dunia yang lahir dari ajang MotoGP,"

Jorge Lorenzo Jadi Instruktur Yamaha Riding Academy

Yamaha Riding Academy (YRA) diadakan lagi selama empat hari, 29 Oktober sampai 1 November di sirkuit Gokart Sentul dan Cibinong dirt track. Istimewanya YRA kali ini, 20 pesertanya ikut fun ride dan coaching clinic bersama Jorge Lorenzo.

Pebalap tim MotoGP Yamaha itu, yang baru saja memastikan diri jadi juara dunia MotoGP 2012, akan membagi ilmunya buat 20 pebalap Yamaha usia U-17 yang merupakan pebalap-pebalap pemula dari daerah, tetapi berprestasi nasional.

"Pebalap-pebalap muda ini adalah calon-calon penerus Jorge Lorenzo. Mereka punya mimpi ingin seperti Lorenzo jadi kami memberikan kesempatan emas bertemu dan mendapatkan ilmu dari dia. Selain itu ada instruktur-instruktur berpengalaman yang membagikan ilmu teori dan praktek sebagai bahan pelatihan dan pembibitan pebalap muda di YRA,” jelas Supriyanto, Manajer Motorsport Yamaha Indonesia.

Salah satu peserta YRA yang hadir adalah Tammy Pratama dari Jawa Barat yang tahun ini menjuarai Motoprix kelas MP3 (Bebek 4 Tak 125 cc Tune Up Pemula) dan MP2 (Bebek 4 Tak 110 cc Tune Up Pemula). Yang juga cukup dikenal Agung Didu, peserta termuda YRA usianya 9 tahun. Agung berdarah Makassar dan tampil di Yamaha Cup Race (YRA) dan Motoprix.

20 peserta YRA menggunakan V-Ixion dan Yamaha TTR 125R. Mereka mendapatkan pelatihan praktek dan pengetahuan teori yang diajarkan enam instruktur Indonesia. Tiga pebalap Supersport Yamaha, Doni Tata, Dimas Ekky dan Rafid Topan. Johnny Pranata sebagai instruktor pelatihan motorcross, motivator Dimas Prast dan pelatihan fisik oleh Gandung Darmoko.

Materi yang diajarkan dalam YRA kali ini meliputi pengenalan karakteristik sirkuit permanen menggunakan sportbike, untuk mengetahui tingkat kebugaran fisik pebalap, rolling speed, teknik start dan simulasi race. Sementara untuk materi basic dasar motocross diantaranya basic dasar motocross (riding position, handling dan sliding), dirt track contest (short track dan long track) serta mini dirt race (clockwise dan counter clockwise).

Termasuk pengenalan karakteristik sirkuit permanen; mengetahui tingkat kebugaran fisik pebalap, rolling speed, QTT dan simulasi race; semua materi yang berhubungan dengan dunia balap, mulai racing management, gizi dan nutrisi, communications skill dan product knowledge.

Diajarkan juga materi basic dasar motocross dengan bahan ajaran pengetahuan mengenai beberapa teknik dasar dirt bike diantaranya basic dasar motocross yaitu riding position, handling dan sliding; dirt track contest meliputi short track dan long track; mini dirt race (clockwise dan counter clockwise).
 
Sumber :

BERSAMA YAMAHA MENUJU PENTAS DUNIA


Tamy Pratama, pebalap tim Yamaha Yamalube KYT SND asal Jawa Barat, berhasil mengawinkan dua gelar juara dalam seri 7 Yamaha Cup Race di Sirkuit Tiga Raksa, Tangerang. Tamy yang masih berusia 17 tahun, dan saat ini membalap di kelas pemula,
Foto: Tamy Pratama, pebalap tim Yamaha Yamalube KYT SND asal Jawa Barat, berhasil mengawinkan dua gelar juara dalam seri 7 Yamaha Cup Race di Sirkuit Tiga Raksa, Tangerang. Tamy yang masih berusia 17 tahun, dan saat ini membalap di kelas pemula, menunjukan performa terbaiknya dengan menjadi juara di kelas bebek 4 tak TU 125cc (MP3) dan 110cc (MP4).

Meski mendapatkan perlawanan sengit dari pesaing-pesaing terdekatnya seperti R. Fadhil, Riko Pranata, maupun Angga PA, Tamy tetap berhasil memenangi pertarungan. Bahkan di kelas MP4, ia melesat ke depan meninggalkan pebalap lainnya yang sibuk memperebutkan tempat kedua dan ketiga.

Sementara itu, Anggi Permana (Yamaha Trijaya), berhasil menduduki puncak podium kelas bebek 4 tak TU 125cc seeded (MP1). Florianus Roy (Yonk Jaya), pesaing terdekat Anggi di kelas ini harus puas menjadi juara kedua. Roy sendiri membalap dalam kondisi cedera pada tangan, yang ia alami akibat terjatuh pada pagi harinya.

Baik Anggi maupun Roy tidak cukup beruntung di kelas bebek 4 tak TU 110cc (MP2), di mana keduanya sama-sama tidak berhasil menyelesaikan finish di race 1. Keadaan ini dimanfaatkan dengan baik oleh pebalap muda usia Yoga Adi Pratama yang kemudian merangsek ke depan dan berhasil menjadi juara untuk kelas bebek 4 tak TU 110cc seeded (MP2). Jika saja Anggi berhasil finish, bisa jadi ia juga berhasil mengawinkan dua podium juara seperti Tamy di kelas pemula.

Setelah seri 7 ini, Yamaha Cup Race akan hadir kembali dalam seri Grand Final di kota Yogyakarta, pada 2 Desember 2012. Pebalap-pebalap muda terbaik Yamaha dari seluruh Indonesia akan mengadu kecepatannya di kota Gudeg untuk membuktikan siapa yang layak jadi jawara berikutnya.menunjukan performa terbaiknya dengan menjadi juara di kelas bebek 4 tak TU 125cc (MP3) dan 110cc (MP4).

Meski mendapatkan perlawanan sengit dari pesaing-pesaing terdekatnya seperti R. Fadhil, Riko Pranata, maupun Angga PA, Tamy tetap berhasil memenangi pertarungan. Bahkan di kelas MP4, ia melesat ke depan meninggalkan pebalap lainnya yang sibuk memperebutkan tempat kedua dan ketiga.

Sementara itu, Anggi Permana (Yamaha Trijaya), berhasil menduduki puncak podium kelas bebek 4 tak TU 125cc seeded (MP1). Florianus Roy (Yonk Jaya), pesaing terdekat Anggi di kelas ini harus puas menjadi juara kedua. Roy sendiri membalap dalam kondisi cedera pada tangan, yang ia alami akibat terjatuh pada pagi harinya.

Baik Anggi maupun Roy tidak cukup beruntung di kelas bebek 4 tak TU 110cc (MP2), di mana keduanya sama-sama tidak berhasil menyelesaikan finish di race 1. Keadaan ini dimanfaatkan dengan baik oleh pebalap muda usia Yoga Adi Pratama yang kemudian merangsek ke depan dan berhasil menjadi juara untuk kelas bebek 4 tak TU 110cc seeded (MP2). Jika saja Anggi berhasil finish, bisa jadi ia juga berhasil mengawinkan dua podium juara seperti Tamy di kelas pemula.

Setelah seri 7 ini, Yamaha Cup Race akan hadir kembali dalam seri Grand Final di kota Yogyakarta, pada 2 Desember 2012. Pebalap-pebalap muda terbaik Yamaha dari seluruh Indonesia akan mengadu kecepatannya di kota Gudeg untuk membuktikan siapa yang layak jadi jawara berikutnya.

Doni Tata akrab dengan Lorenzo

Doni Tata cukup dekat dengan Jorge Lorenzo. Sebagai sesama pebalap Yamaha yang sering terlibat kegiatan bersama dan usia sebaya, Lorenzo 25 tahun dan Doni 21 tahun, wajar Lorenzo selalu mengenalinya dengan baik saat bertemu.

Ternyata, Lore
Foto: Doni Tata cukup dekat dengan Jorge Lorenzo. Sebagai sesama pebalap Yamaha yang sering terlibat kegiatan bersama dan usia sebaya, Lorenzo 25 tahun dan Doni 21 tahun, wajar Lorenzo selalu mengenalinya dengan baik saat bertemu.

Ternyata, Lorenzo punya panggilan sayang buat Doni. Terakhir Doni bertemu temannya sang juara dunia MotoGP 2010 itu di sirkuit Sepang saat seri MotoGP Malaysia berlangsung pekan lalu.

"Dia sapa aku 'Hallo Pradita. Apa kabar? Sekarang balapan di mana?' Aku jawab di Asia dan kejuaraan Qatar," ucap Doni, seperti ditulis Kompasianer Hyacintha Bonafacia, Sabtu (27/10/2012). Pradita adalah panggilan Lorenzo buat Doni. Seperti panggilan sayang ya dan memang kebiasaan di luar menyapa dengan nama terakhir seseorang. Pradita nama terakhir Doni Tata.

Di luar paddock keduanya sempat bicara meski hanya sebentar. Doni bertanya soal kedatangan Lorenzo ke Jakarta. "Aku tanya tentang dia mau ke sini dan bilang sukses buat kamu di Sepang dan semoga juara dunia," sebut Doni.

Di Sepang Doni bertemu teman-teman lama lainnya asal Jerman yang sempat bersama setim saat dia membalap di 250 cc Grand Prix World Championship. Karel Abraham masih ingat Doni dan Cal Crutchlow pun menyapanya. Rupanya pebalap-pebalap dunia masih ingat Doni.
nzo punya panggilan sayang buat Doni. Terakhir Doni bertemu temannya sang juara dunia MotoGP 2010 itu di sirkuit Sepang saat seri MotoGP Malaysia berlangsung pekan lalu.

"Dia sapa aku 'Hallo Pradita. Apa kabar? Sekarang balapan di mana?' Aku jawab di Asia dan kejuaraan Qatar," ucap Doni, seperti ditulis Kompasianer Hyacintha Bonafacia, Sabtu (27/10/2012). Pradita adalah panggilan Lorenzo buat Doni. Seperti panggilan sayang ya dan memang kebiasaan di luar menyapa dengan nama terakhir seseorang. Pradita nama terakhir Doni Tata.

Di luar paddock keduanya sempat bicara meski hanya sebentar. Doni bertanya soal kedatangan Lorenzo ke Jakarta. "Aku tanya tentang dia mau ke sini dan bilang sukses buat kamu di Sepang dan semoga juara dunia," sebut Doni.

Di Sepang Doni bertemu teman-teman lama lainnya asal Jerman yang sempat bersama setim saat dia membalap di 250 cc Grand Prix World Championship. Karel Abraham masih ingat Doni dan Cal Crutchlow pun menyapanya. Rupanya pebalap-pebalap dunia masih ingat Doni.

Senin, 22 Oktober 2012

ayo gabung bersama yamaha menuju pentas dunia

Foto: Bersama yamaha menuju pentas dunia
Tidak dipungkiri jika banyak anak muda Indonesia yang menggandrungi dunia otomotif, khususnya balap motor. Keinginan untuk menjadi pebalap juga bisa dibilang cukup besar. Bisa kita lihat dengan makin banyaknya pebalap pemula yang mengikuti ajang balap motor di Indonesia khususnya Yamaha Cup Race dan besarnya animo masyarakat untuk menonton langsung. Usia para pebalap pemula juga semakin muda, sebut saja Agung Didu yang mengukuhkan diri sebagai pebalap termuda di Indonesia yang memulai karir di usia 7 tahun, mengalahkan rekor Doni Tata di usia 9 tahun. Meski begitu, mengingat tidak ada kata terlambat, yang berusia belasan tahun pun tetap bersemangat untuk memulai karir balap mereka, dan mendominasi kelas pemula.
Sayangnya, tidak semua anak muda memacu motornya di jalan yang benar. Balapan liar kadang menjadi ajang yang ditempuh bagi sebagian penggemar adu cepat. Hal ini mungkin dikarenakan minimnya pengetahuan dan pengarahan akan dunia balap dari lingkungan di sekitarnya. Akses yang terbatas tersebut membuat sebagian memilih jalan pintas, apalagi balap liar biasanya tumbuh dalam komunitas-komunitas, sehingga nampak keren buat yang ingin eksis di lingkungannya.
Merespon hal tersebut, Yamaha Cup Race berusaha memposisikan diri sebagai wadah bagi potensi-potensi muda tersebut. “Yamaha Cup Race juga mengusung program CSR yang mana hal ini sebagai wadah menampung dan memberikan kesempatan para penggemar balap untuk unjuk diri. Yamaha Cup Race juga bertujuan untuk mengurangi kegiatan balap liar yang selama ini ada. Balapan yang benar ada lintasan sirkuit, bukan di jalanan” ungkap Ari Wibisono Manager Yamaha Racing. Perkataan Ari terbukti saat sejumlah seri Yamaha Cup Race lalu membuka kelas khusus pembalap liar dan memberikan potongan uang pendaftaran.
Untuk itu kami mengajak anak muda yang memiliki keinginan untuk berkecimpung di 
arena balap agar berusaha mendapatkan informasi yang tepat, berlatih dengan tekun, bergabung dengan team berpengalaman dan mengikuti ajang balap bergengsi, semacam Yamaha Cup Race, event balap bangkotan dan sarat pengalaman di Indonesia. Saat ini, Yamaha Cup Race bahkan sudah membuka pendaftaran secara online

http://www.yamaharacingindonesia.co.id/pendaftaran/pendaftaran-balap/
Bersama yamaha menuju pentas dunia
Tidak dipungkiri jika banyak anak muda Indonesia yang menggandrungi dunia otomotif, khususnya balap motor. Keinginan untuk menjadi pebalap juga bisa dibilang cukup besar. Bisa kita lihat dengan makin banya
knya pebalap pemula yang mengikuti ajang balap motor di Indonesia khususnya Yamaha Cup Race dan besarnya animo masyarakat untuk menonton langsung. Usia para pebalap pemula juga semakin muda, sebut saja Agung Didu yang mengukuhkan diri sebagai pebalap termuda di Indonesia yang memulai karir di usia 7 tahun, mengalahkan rekor Doni Tata di usia 9 tahun. Meski begitu, mengingat tidak ada kata terlambat, yang berusia belasan tahun pun tetap bersemangat untuk memulai karir balap mereka, dan mendominasi kelas pemula.
Sayangnya, tidak semua anak muda memacu motornya di jalan yang benar. Balapan liar kadang menjadi ajang yang ditempuh bagi sebagian penggemar adu cepat. Hal ini mungkin dikarenakan minimnya pengetahuan dan pengarahan akan dunia balap dari lingkungan di sekitarnya. Akses yang terbatas tersebut membuat sebagian memilih jalan pintas, apalagi balap liar biasanya tumbuh dalam komunitas-komunitas, sehingga nampak keren buat yang ingin eksis di lingkungannya.
Merespon hal tersebut, Yamaha Cup Race berusaha memposisikan diri sebagai wadah bagi potensi-potensi muda tersebut. “Yamaha Cup Race juga mengusung program CSR yang mana hal ini sebagai wadah menampung dan memberikan kesempatan para penggemar balap untuk unjuk diri. Yamaha Cup Race juga bertujuan untuk mengurangi kegiatan balap liar yang selama ini ada. Balapan yang benar ada lintasan sirkuit, bukan di jalanan” ungkap Ari Wibisono Manager Yamaha Racing. Perkataan Ari terbukti saat sejumlah seri Yamaha Cup Race lalu membuka kelas khusus pembalap liar dan memberikan potongan uang pendaftaran.
Untuk itu kami mengajak anak muda yang memiliki keinginan untuk berkecimpung di
arena balap agar berusaha mendapatkan informasi yang tepat, berlatih dengan tekun, bergabung dengan team berpengalaman dan mengikuti ajang balap bergengsi, semacam Yamaha Cup Race, event balap bangkotan dan sarat pengalaman di Indonesia. Saat ini, Yamaha Cup Race bahkan sudah membuka pendaftaran secara online

http://www.yamaharacingindonesia.co.id/pendaftaran/pendaftaran-balap/

Kamis, 18 Oktober 2012

Hadi Wijaya it the name of Indonesia in the Asia Road Racing Championship (ARRC) 2012.


 Yamaha Yamalube KYT Tunggal Jaya R9, managed to become champion of Asia 2012 Underbone 115cc class ARRC though still one remaining series.

Consistent appearance paid off with a championship trophy this class for the second time in his career. Achieving Hadi is a history in which he became the first rider twice won the Underbone 115cc class.

Collect 208 points atop the standings after five series run, enough to deliver Hadi as a champion. In the fifth series in Pen Bay International Circuit on Sunday (October 15), Hadi adds 32 points from the leader in the race to finish fifth in race 1 and 2.

Note the time, 23 minutes 46 084 seconds in race 1 0366 seconds adrift far ahead of Malaysia, Ahmad Afif Amran, (CKJ Yamaha Racing). But in race two, Hadi only in fifth

"I am very happy to win the 115 cc Underbone class again. I never thought I could complete this mission as quickly as champion Pen Bay new circuits on the calendar. Thank you to Yamaha, mechanics that make set up the motor well and thank you also for the sponsors, "said Hadi.

The results of Series 5 115 cc Underbone class:
Race 1:

1. Hadi Wijaya (Yamaha Yamalube KYT Tunggal Jaya R9)
2. Ahmad Afif Amran (CKJ Yamaha Racing)
3. Md Affendi Rosli (Daily Metro TEQ SCK Honda Y-Racing)

Race 2:

1. Amirul Ariff Md Musa (Pachie Yuzy Honda Racing)
2. Reynaldo C Ratukore (R9 Nissin KYT Federal Oil BRT)
3. Ahmad Afif Amran (CKJ Yamaha Racing)
4. Md Affendi Rosli (Daily Metro TEQ SCK Honda Y-Racing)
5. Hadi Wijaya (Yamaha Yamalube KYT Tunggal Jaya R9)

Underbone 115cc standings:

1. Hadi Wijaya (Yamaha Yamalube KYT Tunggal Jaya R9) 208 points
2. Reynaldo C Ratukore (R9 Nissin KYT Federal Oil BRT) 135 points
3. Amirul Ariff Md Musa (Pachie Yuzy Honda Racing) 115 points

Dimas Ekky Pratama Indonesia is still the best rider in the standings



Dimas Ekky Pratama Indonesia is still the best rider in the standings in the Supersport 600cc class. TJM Indoprom Yamaha Yamalube KYT remain in sixth pack 68 points.

In the fifth series, finishing in eighth position Dimas race 1 and race 2. While Rafid Cyclone, back after missing four series as follows motor racing National Sports Week (PON), finished 9th in race 1 and race 2. Typhoon while ranked 16th in the standings.

"Dimas one Indoprom TJM Yamaha Yamalube mempu survive in sixth place after the fifth series. The fight was tight, especially with the Japanese rider and Malaysia, "beber Bambang Asmarabudi, team owner Yamaha Yamalube Indoprom TJM.

"ARRC was interested also Ryuichi Kiyonari and Katsuaki Fujiwara, two Japanese rider who is a world-class rider having been joined World Superbike," he continued.
In this fifth series Doni Tata defending team Indoprom TJM Yamaha Yamalube KYT absent because it is focused on winning the National Championship (National Championship) Supersport.

Results All 5 Series Supersport 600 cc:
Race 1:
1. Ryuichi Kiyonari (Musashi Boon Siew Honda Racing)
2. Katsuaki Fujiwara (Manual-Tech BEET Kawasaki Racing)
3. Md Zamri Baba (Petronas Hong Leong Yamaha Malaysia)
6. M.Fadli (Manual-Tech BEET Kawasaki Racing)
7. Dimas Ekky Pratama (TJM Indoprom Yamaha Yamalube KYT)
8. Rafid Cyclone (TJM Indoprom Yamaha Yamalube KYT)

Race 2:
1. Ryuichi Kiyonari (Musashi Boon Siew Honda Racing)
2. Katsuaki Fujiwara (Manual-Tech BEET Kawasaki Racing)
3. Md Zamri Baba (Petronas Hong Leong Yamaha Malaysia)
8.Dimas Ekky Pratama (TJM Indoprom Yamaha Yamalube KYT)
9.Rafid Cyclone (TJM Indoprom Yamaha Yamalube KYT)
11.M.Fadli (Manual-Tech BEET Kawasaki Racing)

600 cc Supersport Standings:
1. Katsuaki Fujiwara (Manual-Tech BEET Kawasaki Racing) 202 points
2. Ryuichi Kiyonari (Musashi Boon Siew Honda Racing) 186 points
3. Md Zamri Baba (Petronas Hong Leong Yamaha Malaysia) 156 points
6. Dimas Ekky Pratama (TJM Indoprom Yamaha Yamalube KYT) 68 points
7. M.Fadli (Manual-Tech BEET Kawasaki Racing) 67 points

Senin, 15 Oktober 2012

DIMAS Ekky best rider owned INDONESIA


Of class ARRC Supersport 600 cc 2012 in Circuit Penbay, Taipei, Dimas Ekky Indonesia Pratama still be the best rider in the standings. TJM Indoprom Yamaha Yamalube KYT remain in sixth pack 68 points. In the fifth series, finishing in eighth position Dimas race 1 and race 2. While Rafid Cyclone, back after missing four series as follows motor racing National Sports Week (PON), finished 9th in race 1 and race 2. Typhoon while ranked 16th in the standings.
"Dimas one Indoprom TJM Yamaha Yamalube mempu survive in sixth place after the fifth series. The fight was tight, especially with the Japanese rider and Malaysia. ARRC was interested also Ryuichi Kiyonari and Katsuaki Fujiwara, two Japanese rider who is a world-class rider having been joined World Superbike, "beber Bambang Asmarabudi, team owner Yamaha Yamalube Indoprom TJM.
In this fifth series Doni Tata defending team Indoprom TJM Yamaha Yamalube KYT absent because it is focused on winning the National Championship (National Championship) Supersport.Results All 5 Series Supersport 600 cc:
Race 1:

    
Ryuichi Kiyonari (Musashi Boon Siew Honda Racing)
    
Katsuaki Fujiwara (Manual-Tech BEET Kawasaki Racing)
    
Md Zamri Baba (Petronas Hong Leong Yamaha Malaysia)

    
M.Fadli (Manual-Tech BEET Kawasaki Racing)
    
Dimas Ekky Pratama (TJM Indoprom Yamaha Yamalube KYT)
    
Rafid Cyclone (TJM Indoprom Yamaha Yamalube KYT)
Race 2:

    
Ryuichi Kiyonari (Musashi Boon Siew Honda Racing)
    
Katsuaki Fujiwara (Manual-Tech BEET Kawasaki Racing)
    
Md Zamri Baba (Petronas Hong Leong Yamaha Malaysia)

       
8. Dimas Ekky Pratama (TJM Indoprom Yamaha Yamalube KYT)

       
9. Rafid Cyclone (TJM Indoprom Yamaha Yamalube KYT)

      
11. M.Fadli (Manual-Tech BEET Kawasaki Racing)

600 cc Supersport Standings:

    
Katsuaki Fujiwara (Manual-Tech BEET Kawasaki Racing) 202 points
    
Ryuichi Kiyonari (Musashi Boon Siew Honda Racing) 186 points
    
Md Zamri Baba (Petronas Hong Leong Yamaha Malaysia) 156 points

    
Dimas Ekky Pratama (TJM Indoprom Yamaha Yamalube KYT) 68 points
    
M.Fadli (Manual-Tech BEET Kawasaki Racing) 67 points

Hadi Wijaya Juara Asia!

Selasa, 09 Oktober 2012

YAMAHA NO ONE


Yamaha mencetak prestasi gemilang dengan merebut gelar juara nasional empat kelas utama (MP1, MP2, MP3, MP4) Motoprix Region 2 (Jawa) 2012. M Zaki, Yoga Adi Pratama dan Tamy Pratama, mencatatkan namanya sebagai yang terbaik di kelas-kelas u

tama itu.

Yamaha menyempurnakan gelar dengan memenangi empat kelas utama di seri ketujuh atau terakhir yang digelar di sirkuit Gery Mang, Subang, Minggu (7/10/2012).

"Gelar ini membuktikan konsistensi dan dominasi Yamaha di motorsport nasional dan bukti keberhasilan pembinaan kami yang dimulai dari Yamaha Cup Race dan Yamaha Riding Academy. Terimakasih juga kepada para pebalap dan tim-tim Yamaha yang terus berkembang dan semakin maju bersama Yamaha Semakin di Depan," cetus Supriyanto, Manajer Motorsport Yamaha Indonesia.

Yoga Adi Pratama (YMH Yamalube KYT 3M FDR Ridlatama RT) menang di kelas MP1 (Bebek 4 Tak 125 cc Tune Up Seeded) dan MP2 (Bebek 4 Tak 110 cc Tune Up Seeded). Pebalap asal Yogyakarta itu menguasai race 1 dan race 2 MP1 lalu finis terdepan di race 1 MP2 dan kedua di race 2.

Hasil mengesankan di seri penutup ini memberikan gelar juara MP2 bagi Yoga dengan total 277 poin. Di MP1 Yoga ada di peringkat kedua mengemas 191 poin. Pesaing terdekatnya, M Zaki dari tim YMH Yamalube FDR KYT Trijaya, mengukuhkan dirinya sebagai jawara MP1 dengan poin 194 dan runner-up MP2.

Di seri terakhir, Zaki hanya mampu menyaingi Yoga di MP2 setelah mengumpulkan total poin terbaik kedua. Di MP1 dia ada di urutan keempat, namun gelar tetap direbutnya berselisih tipis tiga angka dengan Yoga.

Sementara itu, Tamy Pratama memborong dua gelar di kelas MP3 (Bebek 4 Tak 125 cc Tune Up Pemula) dan MP2 (Bebek 4 Tak 110 cc Tune Up Pemula). Tamy yang membela tim YMH Yamalube SND RT layak juara di dua kelas pemula ini setelah tampil dominan di tiap seri, termasuk memenangi seri terakhir.

Klasemen Akhir Motoprix Region 2 (Jawa):

- MP1 (Bebek 4 Tak 125 cc Tune Up Seeded)

1. M Zaki (YMH Yamalube FDR KYT Trijaya) 194 poin
2. Yoga Adi Pratama ((YMH Yamalube KYT 3M FDR Ridlatama RT) 191 poin
3. Fedry Efendi (YMH Yamalube IRM PBM FDR NHK) 152 poin
4. Ardhi Satya (Hatta Rajasa Racing Team/Yamaha) 149 poin
5. Andi Pramana (YMH Yamalube KYT 3M FDR Ridlatama RT) 129 poin

- MP2 (Bebek 4 Tak 110 cc Tune Up Seeded)

1. Yoga Adi Pratama (YMH Yamalube KYT 3M FDR Ridlatama RT) 277 poin
2. M Zaki (YMH Yamalube FDR KYT Trijaya) 251 poin
3. Agus Setiawan (YMH Yamalube TDR FDR NHK Yonk Jaya) 146 poin
4. Juni AS (HND Aries P NHK Fed Oil Corsa/Honda) 129 poin
5. Andi Pramana (YMH Yamalube KYT 3M FDR Ridlatama RT) 122 poin

- MP3 (Bebek 4 Tak 125 cc Tune Up Pemula)

1. Tamy Pratama (YMH Yamalube KYT FDR SND) 166 poin
2. R Fadhil (Waloja NHK ARC Abenk SSS BKMS/Yamaha) 101 poin
3. Riko Pranata (Rafa Binar CIL’s KT Racing/Yamaha) 53 poin
4. Tommy Salim (HND Kompo Top1 FDR KYT Indoprt/HOnda) 51 poin
5. Ages Furqon (HND Aries P NHK Fed Oil Corsa/Honda) 46 poin

- MP4 (Bebek 4 Tak 110 cc Tune Up Pemula)

1. Tamy Pratama (YMH Yamalube KYT FDR SND) 151 poin
2. R Fadhil (Waloja NHK ARC Abenk SSS BKMS/Yamaha) 76 poin
3. Galang Hendra (YMH Yamalube TDR FDR NHK Yonk Jaya) 64 poin
4. Reza Ramdan (YMH Yamalube TDR FDR NHK Yonk Jaya) 59 poin
5. Angga PA (YMH Kartika HRP Junjunan RT) 58 poin

Selasa, 02 Oktober 2012

pembalap region lima (sulawesi) gemparkan lintasan balap region dua (jawa)





Hadirnya Iswandi “bocah jin” Muis #77 dikancah Indo Prix, kemudian disusul Willy Hammer#50 yang sempat menggetarkan arena balap region 2 dan 3 di kelas seeded, hadir pula pembalap muda belia di region jawa yang sudah terbukti mampu tampil terdepan diajang motorprix tanah jawa, Agung Didu#152 dan MA.Fadly#108 adalah pembalap Sengkang Sulsel yang berani tampil gemilang di region neraka.
Hadirnya YCR di Sirkuit Trans Studio Makassar Sabtu (29/9) kemaren tanda-tanda pembalap sulawesi merambah jawa terlihat jelas, Janoear Deden dikelas MP 3 dan 4, Andi Mappanyukki dikelas Atas pun siap menantang dan bertempur ditanah jawa.
Ayo siapa cermat dan pintar memboyong aset pembalap Sulawesi ke tanah Jawa???

Senin, 01 Oktober 2012

INDOPRIX MILIK YAMAHA

INDOPRIX dari 2008 sampai 2012 adlah Milik YAMAHA.
Yamaha berpeluang besar menyapu bersih gelar Indoprix untuk kelima kali beruntun (2008 – 2012). Setelah Rafid Topan (Yamaha Yamalube Nissin KYT Tunggal Jaya) memastikan menjadi juara nasional kelas IP2 (110 cc), dia dan dua pembalap Yamaha lainnya yaitu Sigit PD dan Sudarmono juga berpeluang merebut gelar kelas IP1 (125 cc).

Topan membuktikan k

eunggulan Jupiter Z dengan menjuarai seri keempat IP2 di sirkuit Kenjeran, Surabaya, Minggu (29 September). Hasil yang didapatkan dari kemenangan dua race itu sekaligus memastikan gelarnya. Rekan setimnya, Hadi Wijaya, finis kedua di race 1 dan 2. Hadi tidak juara di Indoprix tapi tahun ini punya peluang besar bersama Jupiter Z mengunci gelar kelas Underbone 115 cc Asia Road Racing Championship (ARRC).

Sementara itu, dengan poin 141 di puncak klasemen IP2 Indoprix, Topan sudah tidak mungkin terkejar lawan-lawannya lagi. Tinggal satu seri tersisa dengan maksimal poin 50. Pesaing terdekatnya, H.A.Yudhistira (Kawasaki) terpaut 52 poin di bawahnya.

”Saya sangat gembira dengan hasil ini. Terimakasih kepada Yamaha dengan motor Jupiter Z yang sudah teruji memberikan gelar buat pembalap di ajang nasional maupun Asia, tim saya dan keluarga yang selalu memberikan dukungan,” ucap Topan,

Pemilik tim Yamaha Yamalube Nissin KYT Tunggal Jaya, Rudyanto Widjaya, mengatakan ini adalah buah kerja keras Topan dan tim. ”Ini adalah gelar pertama Topan di Indoprix sejak ikut tahun 2010. Tahun lalu dia runner up IP1. Kami sangat bersyukur Topan juara. Dengan kondisi tangan kanan siku retak efek jatuh di Supersport Asia Sepang dan Sentul, hasil ini sangat menggembirakan. Kami berharap Topan dapat mengawinkan gelar dengan juara IP2,” beber Rudy.

Gelar IP2 masih terbuka bagi Topan yang berbeda tujuh poin dengan pimpinan klasemen Sigit PD (Yamaha Yamalube TDR FDR NHK Yonk Jaya). Demikian pula dengan Sudarmono (Yamaha Yamalube FDR KYT Trijaya) yang ada di peringkat ketiga terpaut 14 poin. Race 1 dan 2 IP2 seri keempat dimenangi Denny Triyugo (Honda), namun pembalap-pembalap Yamaha mengisi posisi dua sampai empat.

Hasil Seri Keempat Indoprix 2012:
Kelas IP2 (125 cc)
1.Denny Triyugo (Astra Motor Racing Team)
2.Rafid Topan (Yamaha Yamalube Nissin KYT Tunggal Jaya)
3.Hendriansyah (HRVRT BGM-HBM Nissin KYT Yamalube)
4.Anggi Permana (Yamaha Yamalube FDR KYT Trijaya)
5.Fitriansyah Kete (NHK IRC Lanay Jaya Racing)

Kelas IP1 (110 cc)
1.Rafid Topan (Yamaha Yamalube Nissin KYT Tunggal Jaya)
2.Hadi Wijaya (Yamaha Yamalube Nissin KYT Tunggal Jaya)
3.H.A.Yudhistira (Kawasaki KYT ELF IRC Rextor Manual Tech)
4.Gupita Kresna Wardhana (Kawasaki KYT ELF IRC Rextor Manual Tech)
5.Hendriansyah (HRVRT BGM-HBM Nissin KYT Yamalube)

Klasemen INDOPRIX 2012 :
Kelas IP2 (125 cc)
1.Sigit PD (Yamaha Yamalube TDR FDR NHK Yonk Jaya) 104 poin
2.Rafid Topan (Yamaha Yamalube Nissin KYT Tunggal Jaya) 97 poin
3.Sudarmono (Yamaha Yamalube FDR KYT Trijaya) 87 poin
4.H.A.Yudhistira (Kawasaki KYT ELF IRC Rextor Manual Tech) 84 poin
5.Fitriansyah Kete (NHK IRC Lanay Jaya Racing) 66 poinm

Kelas IP1 (110 cc)
1.Rafid Topan (Yamaha Yamalube Nissin KYT Tunggal Jaya) 141 poin
2.H.A.Yudhistira (Kawasaki KYT ELF IRC Rextor Manual Tech) 89 poin
3.Sudarmono (Yamaha Yamalube FDR KYT Trijaya) 84 poin
4.I Gde Arya Kurniawan (Daya PKG NHK AHRS Daytona Racing Team) 76 poin
5.Gupita Kresna Wardhana (Kawasaki KYT ELF IRC Rextor Manual Tech) 68 poin