Senin, 01 April 2013

Yamaha Tebar Ancaman di Seri Perdana Kejurnas Supersport

Rookie Yamaha Tebar Ancaman di Seri Perdana Kejurnas Supersport


Tim Indoprom
Tim Indoprom
SENTUL-Kuartet pembalap Yamaha yang menjadi rookie di Kejuaraan Nasional Supersport 600 cc menebar ancaman. Setelah ditinggalkan Doni Tata dan Rafid Topan ke Moto2, pembalap-pembalap muda Yamaha – M.Zaki (17 tahun), Imanuel Pratna (16 tahun), Tamy Pratama (18 tahun) dan Reynaldo C Ratukore (25 tahun) – jadi tulang punggung generasi teranyar di ajang ini bersama seniornya Sudarmono.
Di seri pertama Kejurnas Supersport 600 cc, Minggu (31 Maret), barisan rookie Yamaha minus Zaki yang absen karena sakit, menjabani aspal Sentul International Circuit. Imanuel Pratna paling bersinar meraih hasil terbaik di peringkat empat klasemen sementara. Pembalap yang musim lalu turun di Kejurnas 250 cc itu, meraup total poin 26 hasil finis ketiga di race 1 dan keenam di race 2. Disusul Rey Ratukore di urutan 5, Tamy nomor 9 dan Sudarmono 10.
Hasil yang diraih trio rookie Yamaha ini cukup memuaskan di tengah kepungan pembalap-pembalap kawakan kompetitor. Sedangkan Sudarmono yang sudah berpengalaman, terhadang jatuh di race 1 sehingga nihil poin. Dia memperbaikinya dengan posisi keempat di race 2. “Di seri ini fisik saya drop karena selang sehari dari Qatar langsung latihan hari Rabu. Masalah juga ada pada suspensi depan karena chattering (bergetar) saat masuk tikungan,” cetus Imanuel yang tahun ini sudah ikut dua seri Losail Asian Road Racing Series di Qatar.
Sedangkan Tamy mengakui masih beradaptasi di musim perdananya. “Masih adaptasi, cari feel naik motornya. Di supersport pastinya motor lebih cepat daripada kelas underbone. Fisik tidak ada masalah,” ucap Tamy.
Manajer Motorsport Yamaha, Supriyanto, mengatakan Yamaha optimis mempertahankan gelar yang tahun lalu diraih Doni Tata. “Target kami mempertahankan gelar. Kami cukup optimis dengan generasi baru muda usia Yamaha, tidak hanya pengalaman yang mereka dapatkan tapi berharap prestasi mengkilap musim ini,” papar Supriyanto.

Hasil seri pertama Kejurnas Supersport 600 cc :

1.    H.A.Yudhistira (Kawasaki KYT Manual Tech) poin 45
2.   M.Fadli (Kawasaki Manual Tech) poin 34
3.   Shu Sato (JBR-M Synergyforce Trick Star) poin 31
4.   Imanuel Pratna (Yamaha Indoprom) 26 poin
5.   Reynaldo C Ratukore (Yamaha Yamalube Nissin SMF KYT TJM) poin 17
9.    Tamy Pratama (Yamaha Indoprom) poin 14
10. Sudarmomno (Yamaha Yamalube DS Moto) poin 13

The Doctor-nya Yamaha Indonesia

Sudarmono, The Doctor-nya Yamaha Indonesia

SUdarmonoSemua penggemar balap tahu bagaimana seorang Valentino Rossi yang dijuluki sebagai The Doctor tidak hanya handal di atas motor. Selain seorang juara dunia Moto GP, ia juga piawai sebagai seorang rider-developer. Ia pandai menganalisa settingan motor yang dipakainya, sehingga dapat bekerja sama dengan tim mekanik dan memberikan input-input teknis yang berguna. Istimewa tentu saja, karena tidak semua pebalap bisa melakukan ini. Nah, siapa sangka di Indonesia kita juga punya rider developer semacam Rossi.
Pebalap Indonesia yang kami maksud adalah Sudarmono alias Momon. Pebalap dengan jam terbang lumayan panjang ini memegang peranan penting dalam research and development Jupiter Z1 Racing yang yang dilakukan Yamaha Indonesia bersama Yamaha Motor Company Jepang. Momon adalah pebalap pertama yang melakukan tes terhadap Jupiter Z1 Racing, tidak tanggung-tanggung, tes tersebut dilakukan di Jepang bersama para insinyur negeri sakura.
Sumber dari divisi motorsport Yamaha Indonesia mengatakan, sepanjang proses research and development Jupiter Z1 Racing mulai dari Jepang sampai Sentul, Momon menjadi pilihan pertama para insinyur negeri sakura ini untuk berdiskusi sebelum mereka menanyai rider-developer lainnya. Momon sendiri mengatakan bahwa hal itu mungkin dikarenakan ia sudah lebih dulu bertemu mereka saat tes pertama di Jepang. “Mungkin karena yang pertama kali coba (Jupiter Racing Z1) aku,” ujar pebalap asal Gunung Kidul, Yogyakarta ini merendah. Tanpa bermaksud menafikan peran besar Sigit PD dan Rey Ratukore yang juga terlibat dalam proyek ini, konon masukan Momon yang sistematis dan straight to the point, membuat ia dipercaya.
Momon sendiri sepertinya tidak ambil yang pusing, yang penting buatnya adalah pelajaran berharga yang ia dapatkan dari pengalaman bekerja sama dengan orang-orang Jepang ini. “Mekanik Jepang itu selalu mendata dan mencatat. Yang berharga terutama pengalaman tentang cara setting yang harus bertahap,” jelas Momon. Yang jelas, Momon sendiri telah membuktikan, bahwa keterlibatannya dalam research and development Jupiter Z1 Racing membuahkan prestasi yang membanggakan di Indoprix 2013 seri 1.
Meski di luar aktifitas balapnya Momon mengaku tidak “ngapa-ngapain”, namun pebalap satu ini tetap menyempatkan diri untuk melakoni hobinya di offroad dan motorcross. Ternyata tidak jauh-jauh dari profesinya sebagai pebalap, hobi Momon tetap menantang bahaya. Beruntung buat Momon, alam di Gunungkidul memang sangat cocok untuk kegiatan semacam ini, jadi nggak perlu jauh-jauh, Bro! “Biasanya di Wonosari aja, tapi pernah juga sampai Pacitan,” ceritanya. Perlu diketahui, Pacitan itu cuma sebelah-sebelahan letaknya sama Gunungkidul.
Akhir minggu ini (31/3) Momon dipastikan tidak bisa offroad kemana-mana. Agenda balap sudah menanti, dan ia akan turun di kelas Supersport 600Cc Indospeed Race Series. Sukses terus buat Momon!

Senin, 18 Maret 2013

Debut Ganas Jupiter Z1 Racing di Indoprix 2013 Seri 1

Debut Ganas Jupiter Z1 Racing di Indoprix 2013 Seri 1


Sudarmono - peringkat 3 klasemen indoprix kelas 110 cc dan 125 cc (juara podium pertama race 1 kelas 125 cc menggunakan jupiter z1)
Sudarmono – peringkat 3 klasemen indoprix kelas 110 cc dan 125 cc (juara podium pertama race 1 kelas 125 cc menggunakan jupiter z1)

Debut Jupiter Z1 di Indoprix 2013 Seri 1 di Sentul Kecil (17/3) menjadi bukti nyata keganasan bebek injeksi keluaran Yamaha tersebut. Setelah sehari sebelumnya dalam superpole memecahkan rekor lap tercepat dengan 57,3 detik  di bawah kendali Sudarmono (Yamaha Yamalube FDR KYT Trijaya), Jupiter Z1 Racing kembali  melanjutkan dominasinya.
Pada race 1, belum apa-apa Sudarmono sudah panas, baik di IP 1 (125 Cc) maupun IP 2 (110 Cc) Momon dengan Jupiter Z1 Racing tunggangannya berhasil melesat paling depan. Seakan tidak mau kalah, Sigit PD (Yamaha Yamalube TDR FDR NHK Yonk Jaya) yang sama-sama menggunakan Jupiter Z1 Racing juga merangsek ke posisi ke-3 di race 1 IP 1 dan posisi ke-5  di race 1 IP 2. Pesaing terberat para pebalap injeksi ini justru datang dari ‘kakak kandungnya’ sendiri, yakni Jupiter Z karbu. Perang saudara ini seakan membuktikan, bahwa keampuhan DNA Yamaha masih akan terus menjadi momok di lintasan road race.
Secara keseluruhan, Jupiter Z1 Racing yang masih terus dikembangkan oleh tim mekanik dari YMC Jepang tersebut  berhasil berada di posisi 10 besar dalam debutnya di Indoprix bersama pebalap Sudarmono, Sigit PD, dan Rey Ratukore  (Yamaha Yamalube Nissin SMF KYT TJM). Motor ini secara konsisten akan dipakai ketiga pebalap tersebut sepanjang Indoprix 2013 dan kelak akan dipakai lebih banyak pebalap lagi.

http://www.yamaharacingindonesia.co.id

Awal Gemilang Yamaha di Indoprix 2013

Awal Gemilang Yamaha di Indoprix 2013


Sudarmono podium pertama race 1 kelas 125 cc
Sudarmono podium pertama Race 1 kelas 125 cc

Seri pembuka Indoprix 2013 di Sentul Kecil menjadi awal gemilang bagi Yamaha musim ini dengan mendominasi kemenangan di semua kelas. Seri pertama ini menjadi penting bagi Yamaha karena untuk pertama kalinya Jupiter Z1 Racing memulai debut di kejuaraan road race bergengsi Indonesia tersebut. Dan bertambah lengkap karena para pebalap dari tim-tim Yamaha, baik yang menggunakan Jupiter Z1 Racing injeksi maupun Jupiter Z karbu berhasil mendominasi seri ini.
Pebalap Sudarmono (Yamaha Yamalube Trijaya) yang menggunakan Jupiter Z1 Racing bersaing ketat dengan rekan satu timnya pebalap Anggi Permana yang menggunakan Jupiter Z karbu. Anggi yang bermain stabil, akhirnya berhasil memuncaki klasemen sementara kelas IP 1 (125 Cc) Indoprix 2013 dengan total poin 40, sedang Momon di peringkat ketiga.
Sementara itu, di kelas IP2 (110 Cc), pebalap Fitriansyah Kete (Yamaha Yamalube TJM) juga sukses menempati puncak klasemen sementara setelah meraih posisi kedua di race 1 dan pertama di race 2. Sudarmono lagi-lagi dominan di kelas ini, ia menempel ketat Kete dan berhasil membayanginya di peringkat kedua klasemen sementara dengan selisih 4 poin saja.
Dominasi yang gemilang ini menjadi awalan yang baik bagi Yamaha di tahun 2013. Pekerjaan besar untuk mengembangkan Jupiter Z1 Racing juga mulai menampakkan hasil, dan tentu akan semakin sempurna di seri-seri berikutnya. Selanjutnya, tinggal bagaimana dominasi yang sudah nampak di awal ini dimaksimalkan agar semakin di depan di seri-seri berikutnya.

Minggu, 17 Maret 2013

Brembo Motor Lorenzo, Juga Dipakai Bebek Ini Lho!

Brembo Motor Lorenzo, Juga Dipakai Bebek Ini Lho!

Yamaha Indonesia Motor Manufacturing pamer Jupiter Z1 yang diandalkan di ajang Indoprix (IP) di markasnya di KRT Rajiman, Jaktim (28/2). Motor ini garapan bareng insinyur Yamaha Motor Company, Yamaha Racing Factory (tim balap Yamaha di MotoGP) dan divisi Motorsport Yamaha Indonesia pimpinan M Abidin. Salah satu hasilnya, rem belakang Brembo untuk YZR M1 bisa dijumpai di motor ini. "Dua-duanya rem belakang M1" terang Abidin.

Rem ini mampu menghentikan motor laju dengan 'pintar' karena disertai sensor agar rem enggak ngunci begitu saja. "Pengeremannya enak, enggak nge-gap atau bisa diurut pelan-pelan. Ngeremnya bisa nyelonong dengan karakter saya. Selain itu, pilihan kampas remnya juga lengkap; slow, medium, normal dan hard. Jadi bisa juga ngerem sedekat mungkin dengan tikungan," papar Rey Ratukore, pembalap yang tahun ini di bawah bendera Tunggal Jaya Motor.

Hal unik lain dari Jupiter Z1 balap ini,  frame, swing arm, bodi dan beberapa peranti lainnya masih bawaan standar. Enggak ada las-lasan di rangka. Enggak sampai di situ sisi menariknya. Awalnya motor ini banyak menggunakan peranti-peranti nomor wahid. Namun untuk di Indonesia, konsepnya harus mudah dan murah maka banyak yang di down grade. Contoh knalpot Akrapovic yang mahalnya minta ampun, kini mengandalkan SMF, bikinan vendor Yamaha.

Urusan pendingin mesin, besutan yang sudah berteknologi injeksi ini dibekali pendingin oli di pasang di bawah batok dan di depan cylinder head. Lalu bagian sisi kiri dan kanan mesin, memakai bak kopling dan rumah magnet baru berbahan aluminium hasil proses machining.

Selama riset, fokusnya pada kestabilan rangka supaya motor enggak getar saat tenaga dinaikkan dan durabilitas mesin. Hasilnya untuk di sirkuit gokart Sentul, time-nya 58 detik.  "Sementara baru dipakai di ajang IP oleh 8 tim. Tapi nantinya secara bertahap akan di pakai di gelaran MP," ucap Supriyanto, manager motorsport YIMM.

Moto2 Tes Lagi di Jerez, Doni Berharap Bisa Tampil Lebih Baik!

Moto2 Tes Lagi di Jerez, Doni Berharap Bisa Tampil Lebih Baik!

Persiapan Doni Tata Pradita di ajang balap Moto2 2013, akan memasuki sesi tes yang terakhir di Sirkuit Jerez, Spanyol (18-20/3). Sesi tes resmi pra musim Moto2 2013 itu, akan menjadi pembuktian terbaik untuk melihat sampai dimana pengembangan yang dilakukan tim dan juga adaptasi yang dilakukan oleh pembalap asal Sleman, Yogyakarta itu.

Latihan fisik yang selalu dirutinkan oleh Doni selama menjalani masa rehat di Yogyakarta, tentunya menjadi persiapan teranyar yang dilakukannya, agar bisa tampil optimal di sesi tes selanjutnya.

“Sesi tes terakhir memang ada perubahan jadwal dari yang direncanakan di awal musim lalu. Tapi ini tidak menjadi masalah, malahan memberikan waktu lebih bagi saya untuk memperkuat fisik dengan latihan secara kontinyu dan teratur,” ujar Doni Tata Pradita.

Doni sendiri berharap di sesi tes terakhir ini, ia mampu memperlihatkan performa terbaiknya. Paling tidak bisa jauh lebih baik dari sesi tes sebelumnya.

“Semoga saja sesi tes ini hasilnya jauh lebih baik. Paling tidak persiapan kami bisa memperlihatkan hasil yang nyata,” timpalnya.

Berharap semoga ada perubahan besar pada performa sang juara nasional kejurnas supersport tahun 2012 itu

Jumat, 01 Maret 2013

jet darat super bringas yamaha jupiter Z1,

Yamaha New Jupiter Z1, Senjata Balap Injeksi Dari Jepang!


Masuk awal musim balap 2013, hasil riset pabrikan Yamaha sepanjang 2012 keluar kandang. Bentuknya tetap bebek, pasti dong! Bebek ini memang disetting untuk tetap meraja pada Indoprix musim ini.

Tapi konsepnya beda dari tahun-tahun sebelumnya. Kali ini, pabrikan Yamaha Indonesia dibantu langsung oleh teknisi dari Jepang membangun motor prototipe. "Dari motor ini, nanti akan dibagikan ke tim-tim yang turun di Indoprix," buka M Abidin, GM Technical PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).
Kaki-kaki istimewa! Rem Brembo, sokbraker Kayaba. Juga ada sensor data logger di roda depan, fungsinya untuk membaca data karakter pembalap saat membawa motor.
"Jadi kami membuat basic-nya, nanti fokus awal mekanik adalah belajar merawatnya. Karena injeksi berbeda dengan karburator," jelasnya. Baru setelahnya, mekanik diberi kebebasan untuk melakukan setting ulang atau mengembangkan sesuai risetnya masing-masing.

"Benar-benar back to basic dulu," jelas Abidin pada motor yang dibekali dengan komponen-komponen premium. Sebut saja disk brake-nya, depan-belakang di bekali kaliper dan master rem Brembo. Sokbraker depan-belakang istimewa tipe racing dari Kayaba. Khusus suspensi belakang punya settingan rebound beberapa klik.  
Ini dia tim riset dari Yamaha Indonesia, dibantu tiga pembalap yaitu Sigit PD, Sudarmono dan Rey Ratukore.
Belum lagi, penambahan oil cooler dengan jalur oli yang dibuat sangat rapi dan presisi. Detail komponen kecilnya juga rapi, seperti stabiliser setang yang disembunyikan di balik cover bodi depan dan footstep dengan bracket banyak lubang agar mudah disesuaikan dengan postur tubuh sang pembalap.

Untuk mesin, Yamaha menyiapkan dua mesin sekaligus. Ada 110 cc dan 125 cc untuk turun di dua kelas Indoprix. Paling mencolok, perbedaan kedua motor ini bisa dilihat pada cover luar blok silindernya, ada kode 'IP110-10' yang berarti kapasitas mesinnya.
Pendinginan sangat diperhatikan, oil cooler di balik bodi depan, jalur oli dengan dua sensor suhu dan kepala silinder bersirip.
Paling eye catching adalah desain kepala silindernya yang dilengkapi dengan kisi-kisi untuk melepas panas. Area transmisi juga diubah total, sayangnya tidak ada data yang bisa diberikan oleh pihak Yamaha. Yang pasti kopling manual ini punya konstruksi penekan di sebelah kiri crankcase. 

Sedang untuk injeksinya, semua sensor masih lengkap. Dilihat dari luar ada sensor suhu di kepala silinder dan di dekat jalur oli ke oil cooler. Ada juga  O2 sensor di knalpot berlabel SMF dan sensor lain seperti sensor pengukur tekanan udara di intake.
Pengerjaan rapi jali. Sampai tutup busi pun diberi corong pendingin. O2 sensor tetap dipertahankan!
Yang menarik, Yamaha tetap mempertahankan air filer berukuran besar lengkap dengan busa penyaring udara. Beda jauh dengan motor balap berkarburator yang umumnya membiarkan moncong venturinya terbuka bebas.

"Detail datanya nanti saja ya. Tes ini belum lengkap, dan masih ada tes lanjutan," jelas Supriyanto, manager racing PT YIMM. "Kita masih harus mengumpulkan data untuk sirkuit yang lain seperti Binuang, Kenjeran dan Sentul besar," ungkap pria ramah ini.

Meski masih tes, tapi hasilnya sudah mendekati rekor Indoprix di sirkuit karting Sentul. "Target di Sentul kecil 58 detik, tadi saya sempat 58 koma kecil detik. Sudah oke, bodinya (rangkanya) enak banget, tinggal mesinnya ditingkatin saja," ungkap Sigit PD, pembalap Yonk Jaya yang jadi salah satu tester