Rapid Topan, Baru Operasi Di Jogja, Fisik Digenjot..!
Pernah merasakan satu benda dalam tubuh yang aslinya bukan punya kita? Pasti ndak uenaaak, broist!
Itulah yang dirasakan Rafid Topan Sucipto dalam setahun belakangan. Di
bahunya terpasang pen sekitar 20 cm untuk menyambung tulang yang patah
saat kejurnas Supersports 600 di Sirkuit Sentul tahun lalu.
Saat
ikut seri pamungkas Moto2 di Sirkuit Valencia, Spanyol dan tes-tes
lanjutannya, benda asing itu mengganjal performanya. Pembalap dari
Tanjung Priuk itu telah resmi jadi kontestan Moto2 musim 2013 dengan tim
QMMF Racing Team. Di level kejurnas dan ARRC yang paling tinggi 15 laps
tak begitu terasa. Eces, cui.
Tapi
di ajang Moto2 yang dua kali lipatnya tentu beda. Lama-lama pergerakan
di lintasan kian kendur. Saat tes di Valencia misalnya, ia hanya sanggup
50 laps dari 100 yang ditargetkan. “Karena itu saya barusan
operasi di rumah sakit Yogyakarta untuk mengangkat pen. Mumpung jadwal
latihan bersama QMMF masih longgar. Dalam beberapa hari ini badan jauh
lebih nyaman, bergeraknya nggak sekaku sebelumnya,” cerita
Topan yang makin teratur menggenjot kebugaran fisiknya. Karena operasi
itu dia tidak ikut seri terakhir IRS di Sentul, 9 Desember 2012.
Ia
sadar stamina berpengaruh di ajang Moto2. Itulah PR-nya di sisa waktu
sebelum seri perdana Moto2 April 2013 nanti. “Ada peningkatan setelah
menjalani program yang tersusun dari tim. Sekarang mampu berlari 1 jam
40 menit non stop dengan speed 12. Jauh meningkat dari sebelumnya. Itu belum cukup dan harus tetap ditingkatkan,” kata Topan.
Persiapan
teknis berikutnya akan menjalani sesi latihan pertengahan Desember di
Sirkuit Losail, Qatar. Ya, tentu bersama Anthony West (Australia),
mereka akan menguji pacuan QMMF yang disiapkan musim depan. Selanjutnya
latihan bergeser ke Inggris pada Januari 2013.
Sekitar
3 bulan ke depan Topan akan padat persiapannya menghadapi seri pembuka
GP Qatar (7 April). Dari aspek teknisnya, dia harus banyak belajar
membiasakan dengan sasis dan mesin Moto2. “Motor Moto2 antara liar dan
tidak. Kita anggap nggak bisa belok, ternyata dengan pelintir
selong gas tiba-tiba motornya bisa searah. Ini kan karakter yang harus
ditaklukkan. Hendlingnya jauh dengan supersports 600 cc yang setahun ini
saya rasakan,” jelas Topan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar